Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Bayangan Hari Tua yang Peyot, Keriput, Kesepian, Bisa Dilawan Dengan Tujuh Langkah Ini

Tak perlu takut hadapi hari tua. Ada tujuh langkah agar selalu optimis menghadapi masa senja.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Bayangan Hari Tua yang Peyot, Keriput, Kesepian, Bisa Dilawan Dengan Tujuh Langkah Ini
xiangguoslim.com
Menjaga kesehatan di hari tua dengan rajin berolahraga. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjadi tua acap kali merupakan hal yang mengkhawatirkan banyak orang muda.

Pandangan umum mengenai kondisi menjadi tua berkonotasi dengan tidak mampu lagi secara fisik, kesepian, tidak punya teman, ada penurunan daya pikir, finansial, kesehatan, ataupun aspek lainnya. Bagaimana sebaiknya kita bersikap?

Karl Pillemer PhD (2011), sosiolog yang juga mempelajari gerontologi (ilmu psikologi tentang lanjut usia), telah menghimpun berbagai pandangan para ahli yang berusia lanjut dan menyampaikan beberapa hal agar dapat mengurangi kekhawatiran tersebut.

Disebutkan bahwa kebanyakan budaya takut pada usia tua. Kita membedakan orang-orang yang tua dari yang muda secara fisik, sama seperti kita menekan kesadaran akan penuaan kita sendiri. Padahal untuk menjalani kehidupan yang ”penuh dan kaya” kita justru harus meningkatkan kesadaran akan penuaan kita sendiri.

Penyangkalan justru merupakan musuh terburuk kita: kita gagal merencanakan kehidupan nanti dan secara sia-sia takut pada suatu masa depan negatif yang mungkin tidak pernah terjadi.

Ada lima hal yang dapat kita pelajari yang berfokus pada kesadaran dan adaptasi terhadap penuaan.

1. Menjadi tua jauh lebih baik daripada yang dipikirkan.

Berita Rekomendasi

Penuaan adalah salah satu hal paling asing yang terjadi pada manusia. Penuaan merupakan suatu proses yang tak seorang pun dapat menghindarinya sehingga semua manusia memiliki setidaknya satu kesamaan, yaitu sama-sama beranjak tua. Namun, sangat sulit bagi kebanyakan orang untuk membayangkan diri mereka sebagai seorang yang tua.

Disarankan agar tidak membuang waktu untuk mengkhawatirkan tentang menjadi tua. Hal ini dapat menjadi masa dari adanya kesempatan, petualangan, dan pertumbuhan. Pandanglah masa tua sebagai sebuah pencarian, bukan suatu akhir.

2. Bertindaklah saat ini seperti kita akan membutuhkan tubuh kita selama seratus tahun.

Jika sebagian besar dari kita berpikir bahwa bagaimana perilaku kita saat ini akan berpengaruh pada kita nanti, para ahli mengatakan bahwa fokus kita ini sama sekali salah. Kita sedang berpikir tentang kematian, ketika kita harus berpikir tentang penyakit.

Hal itu akan menuntun kita untuk membuat berbagai keputusan yang buruk sekarang ini dan dapat meninggalkan kesengsaraan di tahun-tahun berikutnya.

Para ahli mengatakan, hendaknya kita berhenti untuk berpikir: ”Saya tidak peduli berapa lama aku hidup” sebagai alasan untuk melakukan berbagai kebiasaan kesehatan yang buruk, seperti merokok, kebiasaan makan yang buruk, dan tidak aktif secara fisik.

Kita perlu mengubah gaya hidup sejak awal kehidupan, tidak untuk hidup lebih lama, tetapi untuk hidup lebih baik di usia kita yang enam puluhan, tujuh puluhan, dan seterusnya.

Halaman
12
Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas