Kedelai Hitam Lindungi Tubuh dari Penyebab Sel Kanker dan Penuaan Dini
Pigmen hitam pada kacang kedelai hitam ini didominasi oleh antosianin, yaitu zat yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab sel kanker.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Makanan dan minuman olahan dari kacang kedelai, seperti tempe, tahu, dan susu kacang sudah menjadi bagian dari menu yang dikonsumsi sehari-hari. Namun, kebanyakan orang hanya mengenal kedelai putih. Padahal, selain kedelai putih, ada kedelai hitam yang kandungan antioksidannya lebih tinggi.
Selama ini kedelai hitam dikenal sebagai bahan pembuat kecap. Bisa jadi, karena warnanya yang hitam, membuat kedelai ini kurang menarik untuk dikonsumsi. Padahal jika dikonsumsi secara rutin, selain baik bagi kesehatan, juga bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Pasalnya, kedelai hitam memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dibanding kedelai putih. Pigmen hitam pada kacang kedelai hitam ini didominasi oleh antosianin, yaitu zat yang mampu melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab sel-sel kanker dan penuaan dini. Selain itu, kedelai hitam juga mengandung vitamin E dan magnesium.
"Magnesium ini fungsinya mengikat kalsium. Sehingga, kalsium akan cepat terserap dalam darah. Kedelai hitam juga bagus untuk kesehatan kulit, karena tinggi antioksidan. Sekarang ini, kita lebih membutuhkan banyak antioksidan, karena lebih banyak racun yang masuk ke dalam tubuh, entah itu dari polusi, kosmetik, maupun dari berbagai zat berbahaya yang ada dalam makanan," papar Dr Sonia Wibisono, pakar kesehatan dan nutrisi saat ditemui media dalam acara peluncuran Nutritious Black Soy Milk Powder beberapa waktu lalu di Jakarta.
Menurut Dr Sonia, selain berbagai kandungannya yang bermanfaat bagi tubuh, kedelai hitam juga aman dikonsumsi oleh orang-orang yang alergi dengan susu sapi.
"Kedelai hitam ini bisa dikonsumsi dalam bentuk susu dan aman dikonsumsi oleh siapapun, termasuk anak-anak dan mereka yang memiliki intolerance lactose. Bahkan, kedelai hitam yang sudah dikupas kulitnya, memiliki kadar zat purine yang sangat rendah, sehingga saat mengonsumsinya, tak perlu cemas asam urat akan naik," ujarnya. (Kompas.com/Bestari Kumala Dewi)