Waspadai Jika Anak Sering Panas Tinggi dan Disertai Kejang
Hati-hati jika si buah hati sering mengalami kejang dan demam. Apalagi jika dua serangan tersebut sering dialami buah hati.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hati-hati jika si buah hati sering mengalami kejang dan demam. Apalagi jika dua serangan tersebut sering dialami buah hati.
dr Irawati Hawari, Sp.S mengatakan, jika kejadian ini terlalu sering terjadi, maka orangtua musti berhati-hati karena bisa saja ini berisiko hingga menyebabkan sang anak mengidap epilepsi.
"Namun, sekali lagi musti saya ingatkan, kejang disertai demam anak belum tentu akan menjadikan penyakit epilepsi," kata Irawati Hawari, yang juga dokter dari RSIA Bunda, belum lama ini.
"Apalagi kalau demam kejang di bawah usia setahun. Itu harus menjadi kewaspadaan orangtua," katanya. Yang patut diingat, bahwa belum tentu makin panas suhu badan anak lebih rentan mengalami kejang.
Misalnya, sering ada ditemukan anak panasnya 40 derajat tapi tidak kejang tapi waktu panasnya 38 derajat justru kejang.
"Ini artinya ambang rasa kejangnya rendah, sehingga sebelum 38 derajat kejang, harus diberikan obat penurun panas," katanya.
Epilepsi adalah penyakit neurologi menahun yang bisa mengenai siapa saja di dunia tanpa batasan usia, jenis kelamin, ras maupun sosial ekonomi.
Berbagai studi menunjukkkan rata-rata prevalensi aktif adalah 8,2 per 1.000 penduduk dengan angka insidensi 50 per 100 ribu penduduk.
Di Indonesia diperkirakan jumlah penyandang epilepsi 1,1-8,8 juta, dengan angka insiden 50-70 kasus per 100 ribu penduduk.