Gumoh Berlebihan Berbahaya untuk Bayi
Sebenarnya, gumoh pada bayi itu wajar. Umumnya bayi di bawah 6 bulan memang begitu.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Gumoh adalah keluarnya cairan putih dari mulut bayi, terutama setelah ia diberi susu.
Dalam sehari, bayi bisa gumoh lebih dari sekali. Terjadinya gumoh berkaitan dengan salah satu fungsi organ bayi yang belum sempurna pada usia tersebut, yakni sfingter yang ada di antara kerongkongan dan lambung.
Normalnya, bila ada minuman yang masuk ke kerongkongan, sfingter akan membuka. Sebaliknya, saat makanan atau minuman masuk ke lambung dan kerongkongan telah kosong, maka sfingter akan menutup. Nah, pada bayi, kadang sfingter tak berfungsi optimal, bisa membuka sendiri meski tak ada bahan makanan yang masuk. Akibatnya, aliran dari lambung akan kembali ke kerongkongan.
Sebenarnya, gumoh pada bayi itu wajar. Umumnya bayi di bawah 6 bulan memang begitu. Sebabnya, klep penutup lambung bayi belum berfungsi sempurna. Selain itu, lambungnya terlalu penuh, sehingga ASI yang masuk tidak muat dan dikeluarkan lagi.
Nah, masuk 6 bulan, kapasitas lambungnya akan bertambah besar dan klep penutupnya sudah sempurna. Apalagi setelah si kecil mulai mendapatkan MPASI dan bisa duduk, gumoh makin berkurang. Begitu penjelasan Josephine Dlugopolski-Gach, MD, dokter anak dari Loyola University Health System. Sarannya, buatlah bayi bersendawa setelah menyusu dan gendong bayi dalam posisi tegak selama beberapa menit setelah disusui.
Lain hal jika setelah menyusu, bayi sering gumoh ataupun muntah disertai dengan beberapa kondisi, seperti, pertambahan berat badan yang rendah, muntahnya disertai darah, selalu menangis dan tidak bisa ditenangkan, serta volume pipisnya berkurang. Ini harus diwaspadai karena pertanda ada gangguan, segera konsultasikan ke dokter ya, Bu.