Impotensi: Ancaman Terbesar bagi Penderita Diabetes
Tidak hanya memicu jantung koroner maupun stroke akibat kadar glukosa darah tidak terkontrol, penderita diabetes pun berpotensi menderita impotensi.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya memicu jantung koroner maupun stroke akibat kadar glukosa darah tidak terkontrol, penderita diabetes pun berpotensi menderita impotensi.
Ini dimungkinkan karena tingginya gula menyerang pembuluh darah besar besar yang memicu berbagai gangguan tersebut.
"Gangguan disfungsi ereksi ini paling sering disembunyikan," kata Dr dr Aris Wibudi SpPD KEMD CHT ABAARM dipl saat temu media peran obat herbal dalam penatalaksanaan diabetes mellitus yang diadakan Mediabetea di Jakarta, Senin (21/9/2015).
Komplikasi juga terjadi di dalam pembuluh darah halus.
Ini yang memicu terjadinya kebutaan, gangguan retina. Juga gagal ginjal serta luka pada yang terjadi pada penderita diabetes atau ganggren.
Diabetes juga memicu gangguan kognitif seperti gangguan memori, mood swing, persepsi, perhatian, kecepatan reaksi dan konsentrasi.
Riset Kesehatan Dasar 2013 menemukan jumlah prevalensi mencapai 2,1 persen dan menyerang kelompok yang berpendidikan tinggi dan usia produktif.
"Tingginya kadar glukosa darah setelah makan menyebabkan 25 persen penderita diabetes bolos, datang terlamba atauu pula lebih awal," kata dokter yang berdinas di RSPAD Gatot Subroto Jakarta ini .
Sedangkan sisanya mengeluhkan sulit berkonsentrasi, bekerja lambat , lebih banyak istirahat banyak buat kesalahan hingga pembatalan acara bisnis.
Untuk menghindari gangguan produktivitas perlu kontrol glukosa darah yang lebih baik.
Banyak kasus glokusa darahnya tidak terkontrol meski telah mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Suplemen penggunaan obat patut dicoba.
Antony Kiro, herbalis daun hijau Mediabetea menyatakan, bahan suplemen dari bahan daun brotowali diyakini mempu menurunkan glukosa darah.
"Ini karena brotowali memiliki efek sekretagogue atau merangsang sekresi insulin di pankreas," katanya.
Zat aktif borapetoside C yang diekstraksi dari brotowali mampu meningkatkan pengangkutan glukosa ke dalam otot, menghambat resistensi insulin dan meningkatkan sensivitas insulin.
"Artinya pemberian brotowali sebagai pendamping gaya hidup sehat dan obat obatan diharapkan membantu kadar glokusa darah lebih jauh," katanya.
Herbal lain yang mampu memberikan manfaat bagi kesehatan adalah daun dari tanaman jombang, jati Belanda dan Gojiberry. Semua herbal ini tersedia dalam kemasan mediabetea.