Please Bunda, Jangan Pernah Gundah sama Kualitas ASI Sendiri
Iklan kampanye "Your Child is What You Eat," dari Brazil's Pediatric Society of Grande satu pekan lalu, berhasil mencuri perhatian
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Iklan kampanye "Your Child is What You Eat," dari Brazil's Pediatric Society of Grande satu pekan lalu, berhasil mencuri perhatian banyak orang khususnya kaum ibu.
Pasalnya, dalam iklan yang memuat foto para ibu sedang menyusui anaknya dengan lukisan makanan junk food pada payudaranya mengajak para ibu untuk lebih peduli lagi terhadap makanan yang mereka konsumsi.
Iklan tersebut menyebutkan makanan yang dikonsumsi sang ibu pada 1.000 hari pertama pasca melahirkan, menentukan daya tahan anak saat dewasa kelak. Para ibu dihimbau untuk tidak mengonsumsi junkfood alias makanan cepat saji yang bergizi rendah.
Sayangnya, dari iklan tersebut masih ada pesan yang kurang disampaikan bagi para ibu. Nia Umar, Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) menambahkan bahwa ibu menyusui jangan sampai menjadi ragu akibat melihat iklan tersebut.
"Jangan sampai para ibu galau untuk menyusui anak karena berpikir pola makan belum bagus," tulis Nia via pesan singkat kepada Kompas Female.
Lebih lanjutnya lagi, Nia menjelaskan, bagaimanapun Air Susu Ibu (ASI) adalah asupan paling bergizi bagi anak. "Dalam modul pelatihan konselor menyusui 40 jam WHO/UNICEF, juga dijelaskan ibu yang kurang gizi sekalipun ASInya tetap baik untuk anaknya," imbuhnya.
Nia menyarankan bagi para ibu untuk mengusahakan makan dengan pola gizi yang seimbang dalam masa pemberiaan ASI. Makanan tinggi serat seperti sayur dan buah adalah makanan yang wajib dikonsumsi oleh ibu menyusui.
"Kalau ibunya sehat, tentu akan lebih bugar untuk merawat anak dan keluarga," tulis ibu dari dua orang anak ini.
Terakhir Nia mengatakan, "Jangan terlalu cemas dengan kualitas ASI, karena tentu kualiats ASI-nya akan jauh lebih baik dari susu formula. Karena yang satu ciptaan Tuhan, yang satu ciptaan manusia,".