Dulu Tebus Obat Setara Beli Satu Unit Motor Kini Hanya Mengiur Rp 60 Ribu Sebulan
Menjadi ibu dari seorang anak yang menderita hemofilia tidak pernah dibayangkan oleh ibu Felix.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Menjadi ibu dari seorang anak yang menderita hemofilia tidak pernah dibayangkan oleh ibu Felix.
Tapi vonis dokter yang menyebutkan anak ke-3-nya itu menderita hemofilia membuatnya ektra memberikan perhatian ke anak sekaligus menguras asset yang dimilikinya.
"Memiliki anak dengan hemofilia seperti menjaga kristal. Sangat berat. Luka terbuka ataupun hanya memar, penyembuhannya berbiaya mahal," kata Ny Felix di talkshow tentang Hemofilia di aula RSU Tangerang, Rabu (14/10/2015).
Bukan saja masalah parentingnya, biaya pengobatan perpekannya bisa sempat menyusahkannya.
"Masa terberat saat saya tidak punya membiayai pengobatan anak saya. Tiap minggu habis sekitar Rp 12 jutaan," katanya.
Tapi kini dia lebih bersyukur dengan adanya program BPJS. Ia mengaku, hanya mengiur Rp 60 ribuan anaknya bisa ditanggung BPJS Kesehatan.
"Kalau tidak ada program JKN-nya BPJS mungkin barang-barang lainnya harus dijual. Selama pengobatan saja rumah dan mobil kejual," katanya.
Ikhsan, Kepala Grup Komunikasi Publik dan Hubungan AntarLembaga BPJS Kesehatan menyatakan, lembaganya memberikan harapan baru penyandang hemofilia.
"Catatan kami hingga bulan September pelayanan 2015, kita telah membayarkan Rp 68 miliar untuk 19.072 kasus hemofilia di Indonesia," katanya.
Di tempat yang sama, Dr dr Rini Purnamasari SpA, dokter hematologi RSU Tangerang, mengatakan, biaya pengobatan untuk hemofilia memang cukup tinggi.
"Obat untuk pengobatan hemofilia pembeku VIII harganya Rp 2,5 juta per botol dan faktor pembeku IX sekitar Rp 4,3 juta per botol," katanya.
Penyakit hemofilia salah satu penyakit berbiaya tinggi dalam hal biaya pengobatan dan harus berlangsung seumur hidup.
Hemofilia adalah penyakit kelainan darah bawaan di mana darah tidak dapat membeku dengan sendirinya secara normal karena tubuh tidak dapat membuat faktor VIII.
Faktor VIII ini diperlukan untuk membantu proses pembekuan darah. Luka kecil sedikit saja bisa berakibat fatal karena darahnya tidak akan berhenti mengucur. Bahkan bisa sebabkan kematian bila tidak ditangani.