Cuci Tangan Pakai Sabun Bisa Tekan Hingga 45 Persen Kematian Balita
Organisasi anak dunia Unicef mencatat tahun 2013 sebanyak 152 ribu balita Indonesia meninggal akibat diare.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbagai program yang digulirkan, baik pemerintah maupun swasta tetap saja, masalah sanitasi Indonesia belum selesai.
Masih saja ditemukan warga masyarakat yang membuang air besar sembarangan karena tidak memiliki jamban. Bahkan jumlahnya diperkirakan 60 juta orang. Juga penyediaan air bersih, perilaku tidak bersih dan sehat masih sangat kurang.
"Padahal ketiadaan air tidak bersih, sanitasi dan hygienes memicu penyakit diare cacing tipes infeksi paru demam berdarah kaki gajah," kata Imran Agus N, Direktur Penyehatan Lingkungan di Kemenkes RI, Kamis (15/10/2015).
Kebiasaan cuci tangan pakai sabun juga belum membudaya. Organisasi anak dunia Unicef mencatat tahun 2013 sebanyak 152 ribu balita Indonesia meninggal akibat diare.
Diare muncul akibat kurangnya kesadaran masyarakat mencuci tangan pakai sabun. "Mengurangi angka kematian akibat diare, akan dilakukan kampanye Cuci Tangan Pakai Sabun yang diharapkan akan mengurangi angka kematian akibat diare hingga 45 persen," katanya.
Cuci pakai sabun yang benar bila dilakukan sebelum menyiapkan makanan, setiap kali tangan kotor, setelah buang air besar, setelah menceboki anak atau bayi. Kemudian setelah menggunakan pestisida, insektisida dan sebelum menyusui bayi.