Menteri Kesehatan Minta Warga Waspadai Demam Berdarah dan 'Kencing Tikus'
Dibandingkan yang dulu-dulu, gejala demam berdarah mengalami perubahaan yang jika tidak dipahami bisa membahayakan penderita.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Robertus Rimawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menghadapi musim penghujan ini, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek meminta masyarakat mewaspadai demam berdarah dan leptospirosis.
Dibandingkan yang dulu-dulu, gejala demam berdarah mengalami perubahaan yang jika tidak dipahami bisa membahayakan penderita.
"Biasanya gejala yang timbul dengan demam lima hari, tapi sekarang ini bisa lebih cepat, bahkan tiba-tiba trombositnya turun," kata Nila seusai upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional, Jakarta, Kamis (12/11/2015).
Nila meminta masyarakat menjaga lingkungan untuk mengantisipasi berkembangnya jentik nyamuk.
"Tidak mungkin tenaga kesehatan menbersihkan jentik nyamuk. Perli kesadaran membersihkan jentik nyamuk," katanya.
Nila juga mengingatkan, masyarakat juga mewaspadai air kencing atau urine tikus karena bisa memicu penyakit leptospirosis.
"Kalau sampai banjir, kencing tikus yang bercampur genangan air bisa menularkan leptospirosis. Pencegahan lebih baik daripada menunggu sakit lalu diobati," katanya.
Dikutip Wikipedia, leptospirosis adalah penyakit akibat bakteri leptospira sp. yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya (zoonosis).(*)