Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mitos-Mitos Soal Trik Mencegah Kehamilan

Anda tidak akan hamil, jika langsung berdiri dan meloncat-loncat setelah berhubungan seks? Itu Mitos! Apa lagi mitos yang lain?

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mitos-Mitos Soal Trik Mencegah Kehamilan
Ilustrasi | Shutterstock

Lily Turangan/Kompas.com

TRIBUNNEWS.COM - Ada sebuah berita di Colombia Reports tentang seorang wanita yang menggunakan kentang sebagai metode kontrasepsi.

Dua minggu setelah dia memaksa kentang masuk ke dalam perutnya melalui vagina, perutnya terasa sakit dan untungnya dokter bisa mengeluarkan kentang itu.

Kita tidak tahu apakah berita itu benar atau tidak. Tapi yang jelas, ada banyak informasi mengenai metode pencegah kehamilan yang cuma berupa mitos dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Termasuk lima mitos di bawah ini. Simak juga penjelasan dari Natika H Halil, Direktur Kesehatan dan Kesejataraan di Family Planning Association, Inggris.

Mitos: Anda tidak akan hamil jika partner Anda ejakulasi di luar.

Ada banyak orang yang masih percaya metode ejakulasi di luar ini. Ejakulasi di luar tubuh wanita bukan metode kontrasepsi yang aman, sehingga masih mungkin menyebabkan Anda hamil.

Berita Rekomendasi

Seorang pria yang terangsang secara seksual masih mungkin melepaskan cairan dari penisnya, bahkan tanpa mengalami orgasme. Cairan ini dikenal sebagai cairan pra-ejakulasi atau pre-cum dan memiliki sperma di dalamnya. Peluang kehamilan memang kecil, tapi kemungkinannya tetap ada.

Mitos: Anda tidak akan hamil, jika langsung berdiri dan meloncat-loncat setelah berhubungan seks.

Sperma adalah perenang yang sangat kuat dan gravitasi saja tidak akan menghentikan mereka untuk mencapai dan mencoba untuk membuahi sel telur!

Jika Anda tidak menggunakan kontrasepsi, posisi dan gerakan apapun yang Anda lakukan setelah berhubungan seks, masih memungkinkan Anda hamil.

Mitos: Anda tidak bisa hamil jika berhubungan seks saat haid.

Banyak wanita berpikir bahwa mereka hanya subur selama beberapa hari setiap bulan, sehingga mereka percaya bahwa mereka tidak bisa hamil selama periode haid dan di sebagian besar siklus menstruasi mereka.

Ada dua faktor yang membuat ini adalah mitos. Pertama, banyak wanita memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, sehingga sulit untuk mengetahui dengan pasti kapan tepatnya ovulasi terjadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas