Menidurkan Anak dengan Posisi Tengkurap Bukan Cara Tepat untuk Merangsangnya Bisa Merangkak
Salah satu stimulasi merangkak yang kerap dilakukan adalah bayi ditidurkan dengan posisi tengkurap. Benarkah cara ini?
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Jika si kecil sudah bisa duduk, Mama Papa ingin menstimulasi merangkak, tentu boleh-boleh saja.
Ini juga berlaku jika bayi sudah melewati usia 10 bulan dan belum bisa merangkak, stimulasi bisa tetap dilakukan.
Jangan lupa, merangkak memiliki manfaatnya tersendiri.
Salah satu stimulasi merangkak yang kerap dilakukan adalah bayi ditidurkan dengan posisi tengkurap.
Benarkah cara ini?
“Zaman dulu ada masa bayi dianjurkan tidur tengkurap agar cepat merangkak. Posisi tidur tengkurap kan sama seperti posisi merangkak jadi bayi memang bisa lebih cepat merangkak. Tetapi tidur tengkurap ternyata dianggap berbahaya karena saluran pernapasan bayi dapat tertutup dan mengakibatkan SITS (sindrom bayi mati mendadak). Karena itulah saat ini tidur telentang lebih disarankan untuk bayi" jelas Dr. dr. Najib Advani SpA(K). MMed (Paed),
Jadi, bagaimana stimulasi yang tepat agar bayi dapat merangkak. Najib memberikan kiat-kiat berserta rambu-rambunya:
* Beri mainan di hadapan bayi agar ia terangsang untuk menggapai dan mengambilnya dengan merangkak.
* Hindari menggunakan baby walker karena akan membuat bayi “malas” belajar merangkak.
* Mama, Papa, Kakak bisa memberi contoh merangkak agar si kecil meniru gerakan itu.
* Jangan terburu-buru menyuruh bayi untuk merangkak bila posisi duduknya belum benar-benar kokoh.
* Perhatikan juga keseimbangan motorik di tangan. Kalau bayi tampak belum kuat untuk merangkak, jangan dipaksa. Dudukkan dulu bayi dan rangsang untuk merangkak pelan-pelan.
* Terakhir jangan melatih bayi merangkak saat lantai masih basah atau baru dipel dengan antiseptik sebab tangan bayi akan menempel pada lantai dan bisa dia masukkan ke mulut. Jauhkan juga benda-benda yang bisa membahayakan bayi saat ia belajar merangkak.