Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Apa yang Harus Dilakukan Kalau Bayi Terlambat Imunisasi?

Masih banyak Mama yang memiliki pengalaman sama, lupa memvaksin anak.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Apa yang Harus Dilakukan Kalau Bayi Terlambat Imunisasi?
Warta Kota/Nur Ichsan
PERIKSA KESEHATAN - Kader Posyandu Wijayakusuma Rw 03, Kelurahan Tanahtinggi, Kota Tangerang sedang memberi pelayanan pemeriksaan kesehatan warga setempat, Selasa (10/2). Pada saat ini pelayanan kesehatan semakin ditingkatkan untuk mengantisipasi serangan penyakit yang muncul berbarengan dengan datangnya musim hujan dan banjir seperi batuk, pilek, panas, dan diare, khususnya pada balita dan ibu hamil. Warta Kota/nur ichsan 

TRIBUNNEWS.COM - "Duh, anakku lupa enggak divaksin?" Keluh seorang Mama pada temannya.

"Iya baby-ku juga, habis kemaren sakit lama, jadi enggak sempat divaksin, harus bagaimana ya?" Celoteh ibu yang lainnya.

Yakinlah, masih banyak Mama yang memiliki pengalaman sama, lupa memvaksin anak.

Bahkan, ada pengalaman seorang Mama lupa memvaksin anaknya hingga 1 tahun. Penyebabnya memang masuk di akal.

Ternyata, bayinya mengalami penyakit yang mengharuskan untuk ditangani segera dengan menggunakan terapi imunosupresi (penurun daya tahan tubuh).

Hal ini tentu saja menyebabkan sang bayi tak bisa mendapatkan imunisasi selama tahun pertama kehidupannya.

Jadi bagaimana bila imunisasi bayi terlambat? Bagaimana mengejar ketinggalannya?

Berita Rekomendasi

Nah, asal Mama tahu, sampai usia 1 tahun, bayi diberikan imunisasi dasar untuk mendapatkan kekebalan pertama kalinya.

Pada saat sang anak berusia 1-4 tahun, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi ulangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasarnya.

Masa ini juga didedikasikan bagi mereka yang mengalami keterlambatan imunisasi, untuk melengkapi imunisasinya (catch-up).

Selanjutnya, pemberian imunisasi yang terlambat masih bisa dilanjutkan hingga anak usia sekolah dan remaja, sebagai persiapan menuju masa dewasa.

Beberapa imunisasi diberikan setelah anak menginjak masa remaja, seperti imunisasi HPV; beberapa imunisasi harus diulang saat seseorang menjadi dewasa, seperti varicella, hepatitis B; dan bahkan pada usia dewasa tua atau usia lanjut, seperti pneumokokus dan influenza.

Imunisasi yang telah diberikan tidak akan sia-sia. Banyak orang berpikir bila imunisasi terlambat diberikan, maka pemberian imunisasi yang pertama menjadi ‘mubazier’.

Berapa kali pun banyaknya, imunisasi yang sudah diterima tubuh kita akan memberikan respons kekebalan, walaupun kadarnya belum mencapai batas ambang proteksi dan belum memberikan perlindungan untuk jangka waktu yang panjang.

Pemberian imunisasi ulangan maupun lanjutan (catch-up) ditujukan untuk memastikan kadar antibodi tubuh kita mencapai kadar proteksi yang optimal, sehingga keterlambatan imunisasi bukan halangan untuk melanjutkan imunisasi.

Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas