Apa yang Harus Dilakukan Kalau Bayi Terlambat Imunisasi?
Masih banyak Mama yang memiliki pengalaman sama, lupa memvaksin anak.
Editor: Anita K Wardhani
![Apa yang Harus Dilakukan Kalau Bayi Terlambat Imunisasi?](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/posyandu-wijayakusuma-adakan-imunisasi-balita_20150210_101535.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - "Duh, anakku lupa enggak divaksin?" Keluh seorang Mama pada temannya.
"Iya baby-ku juga, habis kemaren sakit lama, jadi enggak sempat divaksin, harus bagaimana ya?" Celoteh ibu yang lainnya.
Yakinlah, masih banyak Mama yang memiliki pengalaman sama, lupa memvaksin anak.
Bahkan, ada pengalaman seorang Mama lupa memvaksin anaknya hingga 1 tahun. Penyebabnya memang masuk di akal.
Ternyata, bayinya mengalami penyakit yang mengharuskan untuk ditangani segera dengan menggunakan terapi imunosupresi (penurun daya tahan tubuh).
Hal ini tentu saja menyebabkan sang bayi tak bisa mendapatkan imunisasi selama tahun pertama kehidupannya.
Jadi bagaimana bila imunisasi bayi terlambat? Bagaimana mengejar ketinggalannya?
Nah, asal Mama tahu, sampai usia 1 tahun, bayi diberikan imunisasi dasar untuk mendapatkan kekebalan pertama kalinya.
Pada saat sang anak berusia 1-4 tahun, imunisasi yang diberikan merupakan imunisasi ulangan yang bertujuan untuk memperpanjang masa kekebalan imunisasi dasarnya.
Masa ini juga didedikasikan bagi mereka yang mengalami keterlambatan imunisasi, untuk melengkapi imunisasinya (catch-up).
Selanjutnya, pemberian imunisasi yang terlambat masih bisa dilanjutkan hingga anak usia sekolah dan remaja, sebagai persiapan menuju masa dewasa.
Beberapa imunisasi diberikan setelah anak menginjak masa remaja, seperti imunisasi HPV; beberapa imunisasi harus diulang saat seseorang menjadi dewasa, seperti varicella, hepatitis B; dan bahkan pada usia dewasa tua atau usia lanjut, seperti pneumokokus dan influenza.
Imunisasi yang telah diberikan tidak akan sia-sia. Banyak orang berpikir bila imunisasi terlambat diberikan, maka pemberian imunisasi yang pertama menjadi ‘mubazier’.
Berapa kali pun banyaknya, imunisasi yang sudah diterima tubuh kita akan memberikan respons kekebalan, walaupun kadarnya belum mencapai batas ambang proteksi dan belum memberikan perlindungan untuk jangka waktu yang panjang.
Pemberian imunisasi ulangan maupun lanjutan (catch-up) ditujukan untuk memastikan kadar antibodi tubuh kita mencapai kadar proteksi yang optimal, sehingga keterlambatan imunisasi bukan halangan untuk melanjutkan imunisasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.