Mengapa Makanan Bayi Tidak Boleh Pakai Garam?
Salah satu yang kerap diingatkan tentang makanan pertama si bayi adalah jangan atau hindari pemberikan garam pada makanan bayi.
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu-ibu yang memiliki bayi usia enam bulan pasti sudah bersiap untuk memberikan makanan untuk si kecil.
Nah, para bunda mungkin sudah membaca sejumlah artikel tentang panduan pemberian makanan pendamping pertama untuk bayi selain Air Susu Ibu (ASI) atau susu formula yang masuk ke dalam tubuhnya.
Salah satu yang kerap diingatkan oleh ahli gizi maupun dokter anak tentang makanan pertama si bayi adalah jangan atau hindari pemberikan garam pada bayi.
Mengapa demikian?
Menurut Dokter Spesialis Anak dr Novitria Dwinanda, pelarangan pemberian garam ini karena fungsi ginjal bayi belum maksimal.
"Fungsi ginjal bayi itu kan masih belum maksimal. Jadi lebih baik kita berikan dalam batasan wajar," kata Novi saat ditemui Tribunnews.com dari Bintaro Women and Children Clinic.
Novi juga menjelaskan, sebenarnya boleh diberi garam, asal sesuai takaran. Seperti yang diterapkan di Rumah Sakit, makanan untuk bayi memang diberi garam, tapi sesuai dengan batasan yang benar-benar terukur.
"Masalahnya di Indonesia rasa makanan itu lebay. Sejumputnya garam orang Indonesia itu tidak ada takarannya. Daripada kelebihan, kita ambil aman saja, tidak usah berikan rasa berupa garam atau gula," kata dokter berhijab ini.
Selain itu, Novi juga mengatakan kalau sebaiknya membiarkan bayi mengeeksplorasi rasa pada lidahnya.
Jadi, stop berikan garam pada makanan bayi ya bu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.