Sebelas Persen Pasangan Usia Subur Alami Masalah Infertilitas
Penyebab infertilitas (kurang subur) bisa dari laki-laki, wanita, atau dari kedua belah pihak, ataupun dari sebab yang tidak diketahui (unexplained).
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kehamilan dimungkinkan jika pasangan suami istri melakukan hubungan seksual yang normal, sperma suami normal, sel telur dan ovulasi istri normal, rahim dan dinding rahim istri normal, serta saluran telur atau tuba fallopii normal.
Apabila pasangan suami istri tersebut belum hamil setelah melakukan hubungan suami-istri secara teratur tanpa memakai alat kontrasepsi selama satu tahun maka pasangan suami istri dikatakan infertil atau kurang subur.
"Kurang lebih 10-11 persen pasangan usia subur mengalami masalah infertilitas," kata dr. Irsal Yan, SpOG, Spesialis Obstetri dan Ginekologi Klinik Teratai, RS Gading Pluit, Jakarta Utara, Kamis (16/3/2016).
Banyak faktor yang mempengaruhi mengapa pasangan suami istri belum memiliki keturunan diantaranya kurang subur (infertil) dan gaya hidup.
Penyebab infertilitas bisa dari pihak laki-laki, wanita, atau dari kedua belah pihak, ataupun dari sebab yang tidak diketahui (unexplained).
Ketidaksuburan ini merupakan keadaan yang sangat merisaukan kedua pasangan bahkan keluarga dan penanganan harus dilakukan terpadu, waktu khusus dan biaya yang besar.
“Sayangnya, sekarang ini banyak pasangan suami istri yang tabu memeriksakan kesuburan dirinya dan penyebab masih belum memiliki keturunan," katanya.
Untuk wanita, gangguan ovulasi dan hormon, kelainan endometrium uterus, masalah di tuba fallopi merupakan penyebab terjadinya infertilitas pada wanita.
Juga gangguan peritoneum seperti endometriosis, gangguan immunologic, dan gangguan yang diakibatkan oleh infeksi seperti hidrosalphing.
Pada pria infertilitas biasanya disebabkan oleh masalah produksi sperma sehingga mengakibatkan sedikitnya jumlah sperma, bentuk sperma yang abnormal, dan motilitas atau gerak yang abnormal.
"Penyebabnya antara lain karena kelainan bawaan atau mungkin didapat setelah dewasa karena gaya hidup yang tidak sehat, masalah fisik seperti trauma, sinar radioaktif, panas, infeksi," katanya.
Selain itu, faktor gangguan hubungan seksual seperti penetrasi yang tidak sempurna, ejakulasi abnormal, gangguan psikoseksual seperti impotensi, vaginismus, dan kelainan anatomi juga dapat menyebabkan pasangan suami istri menjadi infertil.
Bahkan gaya hidup seperti kebiasan merokok, konsumsi caffeine dan alcohol juga jadi salah satu pemicu baik pada wanita maupun pria menjadi infertil.
Tren saat ini dimana banyak pasangan yang menunda usia perkawinan adalah juga salah satu contoh gaya hidup yang mempengaruhi kesuburan.
Pada wanita kesuburan akan menurun sesuai bertambahnya usia dimulai pada usia 35 tahun.