Kisah Nyata Perokok Berat yang Selamat Nyawanya Gara-gara Jalani Tes Darah
Selama menjadi perokok berat, Shirley mengaku tak penah mengeluh sakit apapun. Hingga akhirnya, ia diajak mengikuti tes darah....
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Shirley Dolan (57) biasa menghisap rata-rata 20 batang rokok per hari. Ia telah menjadi seorang perokok selama 45 tahun.
Selama menjadi perokok berat, Shirley mengaku tak penah mengeluh sakit apapun.
Hingga akhirnya, ia diajak mengikuti tes darah untuk deteksi dini kanker paru yang akan diteliti di pusat penelitian kanker sekolah kedokteran Universitas Dundee-Ninewells Hospital.
Merokok merupakan salah satu faktor risiko berbagai jenis kanker, salah satunya kanker paru.
Shirley tak merasa khawatir mengikuti tes karena merasa tak ada masalah kesehatan selama ini.
Namun, empat minggu setelah hasil tes keluar, Shirley diminta segera melakukan X-Ray.
"Saya mendapat surat yang mengatakan saya harus X-ray dan saya langsung tahu bahwa ada sesuatu yang salah," kata Shirley.
Saat X-Ray, dokter menunjukkan adanya titik hitam di sisi kanan paru-parunya. Titik hitam itu merupakan tumor sebesar 3 cm.
Shirley mulai khawatir, karena sebagian besar kasus kanker paru-paru sulit disembuhkan.
Kebanyakan kasus kanker paru tidak terdeteksi sejak dini karena tidak memunculkan gejala.
Jika gejala sudah muncul, sepeti batuk kronis, sesak napas, umumnya kanker sudah ditemukan menyebar ke organ lain.
Neal Navani dari University College London Hospitals mengungkapkan, kurang dari 20 persen kasus kanker paru yang terdeteksi sejak dini atau dalam tahap masih bisa diobati.
Shirley adalah salah satu orang yang beruntung karena tumor ditemukan sejak dini.
Dengan diketahui lebih awal, Shirley langsung menjalani operasi pengangkatan tumor di paru-parunya.