Program Edukasi Agar Anak Suka Makan Buah dan Sayur dari Sarihusada
Buah dan Sayur adalah komponen penting bagi kesehatan
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Buah dan Sayur adalah komponen penting bagi kesehatan. Konsumsi yang kurang dari buah dan sayur dihubungkan dengan tingkat kesehatan yang rendah dan peningkatan risiko dari bebagai penyakit tidak menular.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan minimal 400 gram asupan buah dan sayur per orang per hari, dan fakta menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara dengan penduduk yang kurang dalam mengkonsumsi buah dan sayur.
Berdasarkan Riskesdas 2013, 93,5% penduduk usia 10 tahun ke atas memiliki perilaku konsumsi kurang sayur dan atau buah.
Tingkat konsumsi buah dan sayuran per kapita hanya sebesar 34,55 kg/tahun dan 40,35 kg/tahun (Litbang Departemen Pertanian Maret 2013), jauh di bawah rekomendasi Food Agriculture Organization (FAO) sebesar 73 kg/kapita/tahun.
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) RI no.41 tahun 2014 tentang Penerapan Gizi Seimbang merekomendasikan konsumsi buah dan sayur mencakup 50% dari satu kali porsi makan.
“Buah dan sayur mengandung berbagai kebaikan seperti vitamin, mineral, dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, pertumbuhan, serta bermanfaat untuk kesehatan pencernaan," kata Dr. Frieda Handayani Kawanto, Sp.A(K), Konsultan Gastrohepatologi Anak, RS Awal Bros Evasari di Jakarta, Rabu (11/5).
Ia menjelaskan, pemberian buah dan sayur kepada anak sejak usia dini akan mendukung pemenuhan gizi seimbang bagi optimalisasi tumbuh kembang anak dan pembentukan pola makan sehat yang akan berlanjut sampai usia dewasa.
Buah dan sayur antara lain mengandung vitamin seperti A, C, dan E yang baik untuk kesehatan mata dan kulit, serta menjaga daya tahan tubuh.
Selain itu buah dan sayur juga mengandung mineral seperti Kalsium, Magnesium, dan Fosfor yang berfungsi menjaga kekuatan tulang dan gigi, serta Zat Besi, Vitamin B dan Asam Folat untuk mencegah anemia. Buah dan sayur kaya akan serat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan pencernaan.
Asupan sayur dan buah sejak dini memberikan manfaat kesehatan pencernaan yang memadai untuk anak demi meningkatkan daya serap terhadap nutrisi dan fungsi daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit di masa yang akan datang.
Permenkes Ri no.41 tahun 2014 merekomendasikan pemberian buah dan sayur dimulai sejak anak berusia 6 bulan, selain untuk memenuhi kebutuhan terhadap berbagai zat gizi yang semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI saja, pola pemberian makanan secara seimbang pada usia dini juga akan berpengaruh terhadap selera makan anak selanjutnya.
Pengenalan makanan yang beranekaragam pada periode 6- 24 bulan ini menjadi sangat penting, karena anak dapat mulai belajar mengenal beragam rasa. Permenkes merekomendasikan pemberian variasi makanan mulai dari sayuran dan buah-buahan, lauk pauk sumber protein hewani dan nabati, serta makanan pokok sebagai sumber energi, dengan jumlah yang ditambahkan secara bertahap, tidak berlebihan, dan dalam proporsi yang juga seimbang.
Dr Frieda menjelaskan, buah dan sayur merupakan sumber serat pangan dan efeknya, bila dikonsumsi rutin, akan memberikan manfaat positif seperti meningkatkan fungsi imun tubuh sampai membantu menginduksi sel saraf sehingga berefek terhadap perilaku belajar lebih baik, lebih mudah berkonsentrasi dan memperbaiki memori jangka panjang.
“Kurangnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia antara lain disebabkan tidak dimulainya pola pembentukan makan sehat sejak usia dini akibat kesulitan ibu dalam memperkenalkan buah dan sayur kepada anak, serta kurangnya pemahaman ibu mengenai konsumsi buah dan sayur yang tepat, baik dari sisi kuantitas asupan maupun manfaat berbagai variasi buah dan sayur,” jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.