Ini Penjelasan Ilmiah Hasil Penelitian tentang Yoga Bikin Memori Otak Lebih Tajam
Peneliti Universitas Adelaide, Australia mengatakan, kedua kelompok sama-sama terlihat mengalami perubahan aktivitas otak dengan peningkatan memori.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Yoga merupakan olah fisik yang dapat memberikan kesehatan tubuh dan pikiran.
Sebuah penelitian terbaru pun menunjukkan, yoga dapat meningkatkan memori di otak.
Penelitian ini melibatkan 25 orang berusia 55 dan lebih yang memiliki gangguan kognitif ringan, masalah dengan pikiran, dan memori.
Gangguan tersebut tidak boleh diremehkan karena bisa menjadi langkah awal munculnya penyakit Alzheimer.
Para responden secara acak diminta mengikuti latihan yoga sekaligus meditasi.
Responden mengikuti kelas mingguan di Kundalini Yoga.
Mereka berlatih pernapasan, meditasi, gerakan tangan dan visualisasi cahaya.
Mereka juga diminta melakukan yoga dengan nyanyian di rumah masing-masing selama 20 menit setiap hari.
Responden lainnya diminta mengikuti latihan memori, seperti melakukan beberapa keterampilan yang memang didesain untuk meningkatkan memori.
Mereka menjalani latihan mingguan, seperti menghubungkan gambar atau tulisan dengan wajah dan nama seseorang.
Di akhir studi, Harris Eyre, peneliti dari Universitas Adelaide, Australia mengatakan, kedua kelompok sama-sama terlihat mengalami perubahan aktivitas otak dengan peningkatan memori verbal.
Memori verbal adalah bagian memori di otak yang digunakan seseorang untuk mengingat nama hingga daftar kata-kata.
Akan tetapi, mereka yang berlatih yoga memiliki perbaikan lebih baik pada memori visual-spasial, yaitu jenis memori yang digunakan untuk mengingat lokasi dan navigasi saat mengemudi.
Kelompok yang rutin berlatih yoga juga lebih kurang berisiko memiliki gejala depresi dan kecemasan dibanding mereka yang latihan otak.
Yoga dinilai dapat meningkatkan kemampuan memori karena meliputi gerakan dengan nyanyian dan visualisasi.
Menurut peneliti, berlatih yoga berefek pada peningkatan produksi protein neurotropik yang dihasilkan otak.
Hal ini dapat menstimulasi pertumbuhan neuron atau sel-sel saraf baru yang sehat. (*)