Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Alasan Medis Kenapa Rambut Bayi Sebaiknya Dicukur 7 Hari Setelah Lahir

Secara medis sebaiknya rambut bayi memang dipotong karena ada manfaatnya. Begini penjelasannya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Alasan Medis Kenapa Rambut Bayi Sebaiknya Dicukur 7 Hari Setelah Lahir
net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tradisi memotong rambut bayi ternyata dilakukan oleh berbagai budaya di dunia.

Di Indonesia dan masyarakat muslim umumnya, tradisi memotong rambut bayi dilakukan bersamaan dengan waktu akikah atau sekitar 7 hari setelah kelahirannya.

Berat rambut yang tergunting itu kemudian ditimbang dan seberat itu pula akan dikeluarkan perak untuk disedekahkan kepada fakir miskin.

Masyarakat Hindu India juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi untuk membersihkannya dari hal-hal negatif dalam kehidupan sebelumnya.

Dalami budaya Jawa yang mengenal tradisi potong rambut saat bayi berusia 35 hari atau bertepatan dengan upacara selapanan.

Pada saat itu beberapa orang yang dituakan seperti eyang/bude/pakde secara bergantian akan memotong sejumput rambut bayi.

Upacara ini akan diikuti dengan tradisi bancakan atau membagikan sepincuk nasi gudangan (urap) pada anak-anak kecil di lingkungannya.

Berita Rekomendasi

Masyarakat Ternate-Maluku Utara juga mempunyai tradisi memotong rambut bayi yang disebut saro-saro.

Upacara ini sebagai simbol untuk menyambut kehidupan baru bagi sang bayi.

Tradisi potong rambut ini biasanya diteruskan dengan mencukur plontos kepala bayi hingga bersih. Meski hanya tradisi, mencukur rambut bayi hingga plontos membuat perawatan kulit kepalanya dapat dilakukan dengan lebih mudah dan menyeluruh.

Secara medis sebaiknya rambut bayi memang dipotong karena ada manfaatnya secara medis, yaitu untuk membersihkan lemak dan zat-zat sisa dari rahim ibu yang mungkin terbawa/menempel di rambut pada proses persalinan.

Begitu pula dengan gumoh bahkan mungkin air kencing yang mungkin saja mengotori tubuh hingga rambut bayi. Kalau kepala bayi plontos, tentu lebih mudah membersihkannya.

Kepala plontos juga membuat bayi merasa lebih dingin, apalagi bila tinggal di daerah tropis seperti Indonesia.  Embusan angin yang langsung mengenai pori-porinya mampu mengurangi kegerahan.

Kepala plontos bayi juga memudahkan ibu untuk mengamati kalau-kalau ada sesuatu yang tak diharapkan, seperti iritasi, bisul, luka dan sebagainya. Tapi kalau sudah terjadi iritasi/infeksi, maka rambut bayi harus digunting plontos untuk memudahkan pengobatan/proses penyembuhannya.

Halaman
12
Sumber: Nakita
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas