Hari Jantung Se-Dunia 2016, PERKI Ajak Masyarakat Kenali Obesitas dan Pencegahannya
Penyebab obesitas beragam, bisa karena faktor genetik hingga budaya sosial ekonomi seseorang.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa kalau Anda memiliki berat badan yang berlebih? Waspadalah, kemungkinan Anda mengalami obesitas.
Obesitas merupakan kondisi kronis di mana terjadinya penumpukan lemak di dalam tubuh sehingga melebihi batas yang baik untuk kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan dr Ismoyo Sunu, dokter spesialis jantung RS Harapan Kita. Penyebab obesitas beragam, bisa karena faktor genetik hingga budaya sosial ekonomi seseorang.
Ia juga mengungkapkan apa saja penyebab timbulnya obesitas itu.
"Penyebabnya faktor genetik, perilaku, genetik dan perilaku, multifaktorial (genetik,metabolik,perilaku, lingkungan,budaya ,sosioekonomi)," paparnya saat ditemui di Wisma Bidakara, RS Harapan Kita, Jakata Barat, Rabu (28/9/2016).
Jika mengidap obesitas biasanya gerak tubuh seseorang akan berkurang bahkan melamban, dan bisa saja terkena konsekuensi sosial di masyarakat.
"Konsekuensi dari obesitas, gerak susah bekerja susah, sosial (bullying)," ungkapnya.
Selain itu obesitas sendiri merupakan faktor terbesar penyakit jantung karena adanya penyempitan saluran darah maupun saluran nafas karena tertimbun lemak.
"Kalau obesitas nanti mengembang ke penyakit hipertensi, gangguan pernafasan pada tidur, radang sendi, diabetes, komplikasi, jantung koroner dan stroke, serta peningkatan kolestrol," tuturnya.
Mengingat besarnya dampak dari obesitas, dr. Ismoyo Sunu yang sekaligus ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan jantung yang disebabkan oleb obesitas, pada peringatan Hari Jantung Sedunia 2016, 29 September mendatang.
Masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mendukung dengan cara mengenali risiko penyakit jantung dengan mengontrol tekanan darah serta berat badan.
Caranya makan dengan gizi seimbang dengan cara memperbanyak konsumsi produk susu rendah lemak, omega 3, buah dan sayur serta berolahraga.
"Masyarakat diharapkan turut berpartisipasi dalam mendukung peringatan Hari Jantung Sedunia, yakni dengan cara mengenali faktor risiko penyakit jantung dan dianjurkan mengonsumsi makanan gizi seimbang dengan cara memperbanyak konsumsi produk susu rendah lemak, omega 3, buah dan sayur," imbaunya.