Kebiasaan Buruk yang Potensial Menimbulkan Bakteri di Organ Intim Wanita
Berikut ini 6 hal yang bisa mengundang bakteri jahat di daerah kewanitaan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Setiap wanita penting untuk selalu menjaga kebersihan area organ intim. Jika tidak, daerah kewanitaan itu dapat terkontaminasi bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi.
Ternyata banyak kebiasaan sehari-hari yang keliru dapat meningkatkan risiko kontaminasi bakteri jahat.
Merangkum penjelasan dokter spesialis obstetri dan ginekologi Liva Wijaya, berikut ini 6 hal yang bisa mengundang bakteri jahat di daerah kewanitaan.
1. Jarang ganti pembalut
Saat menstruasi, area kewanitaan tentu menjadi lebih lembab sehingga pertumbuhan bakteri menjadi lebih subur.
Sangat penting mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali. Menurut Liva, saat darah menstruasi sudah sedikit pun tetap harus sering diganti.
"Pembalut wanita dalam 3-4 jam pasti sudah ada bakteri karena lembab sekali," kata Liva.
2. Jarang mandi
Liva mengatakan, bagi yang tinggal di negara tropis, seperti Indonesia, jarang mandi dapat mengubah keseimbangan pH. Perubahan pH terjadi karena area kewanitaan menjadi sangat lembab.
Jika pH meningkat, bakteri baik di organ intim, seperti Lactobasilus akan sulit hidup dan berdampak pada munculnya bakteri jahat yang memicu infeksi.
3. Pakai losion
Hati-hati jika menggunakan produk losion agar area kewanitaan menjadi lebih harum. Menurut dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Mitra Kemayoran ini, penggunaan losion tidak perlu karena justru bisa mengubah keseimbangan pH dan menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen. Tak perlu juga menaburkan bedak di sekitar "Miss V"
4. Pakai thong
Menurut Liva, kebiasaan memakai celana dalam jenis thong tidak dapat melindungi area vulva ataupun kelamin wanita.