Plester Ciptaan Dosen Universitas Trisakti Ini Bikin Sariawan Tak Terasa Perih
Selama ini, jika kita mengalami sariawan, lebih sering diobati dengan obat yang jika ditetesi atau dioles pada bagian yang luka akan terasa perih.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Warta Kota, Ign Agung Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama ini, jika kita mengalami sariawan, lebih sering diobati dengan obat yang jika ditetesi atau dioles pada bagian yang luka akan terasa perih.
Nah, kini berkat kemajuan dalam dunia pengobatan, mengobati sariawan tak lagi merasa perih dan hasilnya pun lebih efektif.
Menurut Drg Rahmi Amtha, MDS, Sp.PM, Phd dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, ia bersama tim-nya, Drg Marcia Sp.PM dan Anggia Irma Aninda yang telah melakukan penelitian terhadap plester sariawan dengan nama Ulceloocin.
Hasilnya, didapatkan kesimpulan bahwa plester sariawan tersebut aman dan ampuh digunakan untuk sariawan.
"Kami telah melakukan penelitian terhadap plester sariawan. Ini sesuatu yang baru dan dapat menjadi pilihan alternatif pengobatan sariawan," kata Rahmi dalam siaran persnya diterima Warta Kota, Rabu (21/12/2016).
Rahmi menjelaskan, salah satu prinsip dasar mengobati sariawan adalah obat atau bahan yang dipakai harus mampu bersifat covering agent, sehingga memberikan kesempatan pada jaringan luka sariawan untuk beregenerasi dan akhirnya menyembuh.
"Plester sariawan memiliki kemampuan itu. Saat ini masih belum terlalu banyak bahan obat yang bisa mengurangi rasa sakit melalui kemampuannya dalam memproteksi lesi dengan baik," katanya.
Sedangkan untuk cara penggunaannya, plester sariawan juga cukup mudah.
Tinggal menempelkan plester tersebut pada bagian yang luka dalam keadaaan basah terbilas oleh air liur sebelum makan.
"Tunggu sampai empat hari, luka akan sembuh dan atau membaik. Sariawan klasik yang bukan dilatarbelakangi oleh faktor sistemik atau lainnya akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu. Namun jika dalam waktu tersebut belum juga sembuh, maka disarankan untuk segera memeriksakan luka tersebut ke dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut," kata Rahmi.(*)