Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Normalkah Bayi yang Buang Air Besar Berkali-kali dalam Sehari?

BAB pertama ini sangat penting, karena akan dijadikan patokan oleh dokter kalau bayi mengalami permasalahan pencernaan di kemudian hari.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Normalkah Bayi yang Buang Air Besar Berkali-kali dalam Sehari?
ISTIMEWA
Ilustrasi bayi buang air besar (BAB) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak orang tua, khususnya orang tua baru, yang bertanya-tanya, berapa frekuensi buang air besar atau BAB bayi yang normal?

Ternyata, frekuensi BAB tak bisa dijadikan patokan. Ada bayi yang BAB setiap kali minum susu, tapi ada juga yang tidak BAB selama empat hari.

Biasanya kalau bayi tidak BAB sampai dua atau tiga hari atau bahkan lebih dan ia kelihatan normal-normal saja dan tak ada keluhan, seperti tidur tetap bagus, minumnya bagus, semuanya bagus, berarti bayi enggak apa-apa.

BAB Pertama, Penting!

Justru yang kerap kali terlewatkan oleh para ibu adalah sejarah BAB pertama bayinya: sewaktu 24 jam pertama kelahirannya, apakah bayinya BAB atau tidak?

Bayi yang normal, terang Waldi, akan BAB pada 24 jam pertama setelah kelahirannya. Sayangnya, banyaknya yang tak tahu.

Padahal saat BAB pertama ini sangat penting, karena akan dijadikan patokan oleh dokter kalau bayi mengalami permasalahan pencernaan di kemudian hari.

Berita Rekomendasi

Misalnya, pada bulan-bulan berikutnya BAB bayi tidak lancar. Nah, kalau tak tahu apakah bayinya BAB atau tidak pada hari pertama, tentu sulit bagi dokter untuk mengetahui apakah tidak lancarnya BAB itu sebagai pola normal bayi atau memang si bayi mengalami masalah pencernaan.

Namun, kalau yakin bayinya tidak BAB dalam 24 jam pertama dan bulan berikutnya dia mengalami kesulitan BAB, itu lampu kuning, karena bisa saja ada gangguan pergerakan usus yang mengakibatkan gangguan BAB.

Jadi, kalau yakin si kecil BAB pada hari pertama, dijamin pergerakannya pembuangan tinja di ususnya normal.

Mengenai bayi tak bisa BAB di bulan selanjutnya, merupakan masalah kedua. Ini biasanya normal karena bayi hanya minum susu.

Bukankah susu tak mengandung serat, sehingga residu atau ampasnya amat sedikit? Jadi, wajar kalau tinjanya sedikit.

Juga, kalau bayi tidak BAB selama 3-4 hari, bahkan bisa-bisa tujuh hari, selama ia hanya minum ASI dan riwayat BAB-nya normal ketika lahir, maka masih boleh dikatakan bayi tak ada gangguan apa-apa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas