Masih Muda Tapi Bulu Kemaluan Sudah Beruban? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Meski sulit, bukan berarti tidak mungkin. Ada beberapa cara untuk menunda bulu kemaluan dipenuhi uban.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Apa respon pertama kita saat melihat bulu kemaluan beruban? Jangan langsung berteriak. Sebetulnya itu adalah hal yang normal seiring bertambahnya usia.
Yang jadi soal, jika umur masih muda, tetapi bulu kemaluan sudah beruban. Kira-kira apa penyebabnya, ya?
Sama seperti rambut di kepala kita, bulu kemaluan juga berubah tekstur, ketebalan, dan warna seiring bertambah tuanya kita.
"Sama halnya dengan rambut di kepala, seiring bertambahnya usia bulu di daerah kemaluan akan menipis dan menjadi abu-abu atau beruban,” kata Sejal Shah, seorang dermatologis asal New York kepada Womenshealth.com.
Saat terdapat uban di bulu kemaluan, pastikan terlebih dahulu rambut di kepala juga mengalami perubahan. Bisa saja proses perubahan ini berbeda pada masing-masing orang.
Menurut Jurnal Dermatologi British ada 23% wanita yang mengalami perubahan warna bulu kemaluan saat berusia 50 tahun. Namun, ada juga yang mengalami perubahan tersebut di usia muda.
“Jika merasa bulu kemaluan berubah terlalu prematur saat usia masih muda, jangan-jangan itu karena kekurangan vitamin B12, mengalami gangguan kelenjar tiroid, atau ada masalah di daerah hipofisis. Segera konsultasikan ke dokter,” terang Shah.
Bisakah perubahan bulu kemaluan prematur tersebut dihentikan? Menurut Shah, perubahan tersebut sering dikaitkan dengan faktor genetik dan sulit untuk dielakkan.
Meski sulit, bukan berarti tidak mungkin. Ada beberapa cara untuk menunda bulu kemaluan dipenuhi uban.
1.Berhenti merokok. Sebuah studi menemukan perokok 2,5 kali lebih mungkin mengalami uban prematur dibandingkan mereka yang bukan perokok.
2.Konsumsi suplemen B12 atau vitamin B lainnya, seperti yodium dan selenium, bisa menunda timbulnya uban. Konsultasikan dosisnya dengan dokter terlebih dahulu, ya.
3.Bisa mempertimbangkan cara menutup uban dengan pewarna rambut. Namun, konsultasikan dengan dokter sebelum memutuskan hal ini. Sebab vagina adalah organ yang sangat sensitif.
Womenshealth.com/Nova.id