Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kurangnya Aktivitas Fisik Picu Timbulnya Penyakit Tidak Menular

Padatnya kesibukan serta mobilitas yang tinggi membuat masyarakat kurang mengalokasikan waktu untuk berolahraga.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kurangnya Aktivitas Fisik Picu Timbulnya Penyakit Tidak Menular
Runnesrworld
Nenek Julia Hawkins, terus berlari meski sudah 101 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Tingginya angka kejadian penyakit tidak menular (PTM) disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, salah satunya adalah kurang aktivitas fisik.

Padatnya kesibukan serta mobilitas yang tinggi membuat masyarakat kurang mengalokasikan waktu untuk berolahraga.

"Selain itu teknologi canggih semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan, sehingga aktivitas yang membutuhkan gerak tubuh pun semakin berkurang," kata Lily Sriwahyuni Sulistyowati  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu (14/6/2017). 

Kurangnya aktivitas fisik pun mengakibatkan tren PTM berubah, yang awalnya hanya diderita oleh kelompok usia lansia, namun kini sudah ditemukan di kelompok usia muda (0-15 tahun) dan kelompok usia produktif (15-65 tahun).

Rutin beraktivitas fisik dapat memberikan manfaat baik bagi tubuh, di antaranya adalah mencegah penyakit, meningkatkan stamina, menguatkan dan menyehatkan, meningkatkan fleksibilitas, mengontrol berat badan, serta meningkatkan kualitas hidup.

Meski disibukkan dengan berbagai kegiatan dan mobilitas tinggi, aktivitas fisik dapat dilakukan dengan mudah baik di rumah, di tempat kerja, di tempat umum, maupun di perjalanan.

"Aktif bergerak di rumah dapat dilakukan dengan melakukan pekerjaan rumah sendiri, berkebun atau membersihkan halaman, bermain bersama anak, dan mengasuh anak," katanya.

Berita Rekomendasi

"Bisa juga bergerak di tempat kerja dapat dilakukan dengan menggunakan tangga daripada lift dan mengikuti kegiatan senam bersama di kantor," katanya.

Aktif bergerak di tempat umum dapat dilakukan dengan tetap berjalan walaupun di eskalator, memanfaatkan taman kota untuk beraktivitas fisik, perbanyak bermain di ruang terbuka (basket, bulu tangkis, bersepeda).

"Bisa aktif bergerak di perjalanan dapat dilakukan dengan bersepeda ke sekolah atau kantor, berhenti 1-2 halte sebelum tempat dituju, dan parkir di tempat yang agak jauh dari lokasi dituju," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas