Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Peneliti Ungkap Hal Baru, Keseringan Masturbasi Ternyata Ada Dampak Postifnya

Peneliti dari Harvard University merilis sebuah studi terbaru yang menunjukkan hal tersebut.

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Peneliti Ungkap Hal Baru, Keseringan Masturbasi Ternyata Ada Dampak Postifnya
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWSCOM - Tidak semua kebiasaan yang dianggap buruk hanya melulu memiliki dampak negatif semata.

Terkadang, di balik anggapan buruk tersebut, ada fakta yang mengejutkan.

Misalnya adalah kebiasaan masturbasi.

Pada dasarnya, melakukan masturbasi merupakan kebiasaan yang dianggap tabu di masyarakat.

Namun, sebuah fakta mengejutkan ternyata terungkap.

Dilansir dari Iflscience.com, melakukan masturbasi ternyata dapat menurunkan risiko penyakit kanker prostat.

Peneliti dari Harvard University merilis sebuah studi terbaru yang menunjukkan hal tersebut.

Berita Rekomendasi

Dari penelitian yang dirilis dalam European Urology tersebut, seorang pria yang melakukan masturbasi selama 21 kali dalam sebulan, memiliki risiko kanker prostat yang cenderung rendah.

Bahkan, risiko tersebut dapat menurun hingga dua per tiga persen.

Dalam penelitian ini, peneliti menyebar kuesioner terhadap 31,925 pria selama periode 18 tahun.

Adapun rentang usia yang diambil adalah 20-29 dan 40-49 tahun.

Akan tetapi, sayangnya para peneliti tersebut belum menemukan alasan mengapa hal tersebut terjadi.

Para peneliti hanya mengira bahwa saat seorang pria mendapatkan orgasme saat masturbasi, ia telah menyingkirkan racun-racun penyebab kanker prostat.

Di Amerika Serikat, satu dari 7 pria mengalami kanker prostat.

Pada tahun 2016, asa 161.360 orang didiagnosis terkena kanker prostat dan 27 ribu di antaranya meninggal dunia.

Kebanyakan, pria yang terkena kanker prostat paling banyak berusia di atas 65 tahun.

Namun, dengan adanya fakta tersebut tidak serta-merta seorang pria hanya melakukan masturbasi untuk mencegah penyakit mematikan tersebut.

Diperlukan pula gaya hidup yang baik dengan mengatur pola makan dan olahraga.

Selain itu, diperlukan pula pemeriksaan secara rutin terhadap dokter umum. (TribunWow.com/Galih Pangestu J)

Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas