Jangan Anggap Remeh Rasa Nyeri Pinggang, Ini Alasannya
Nyeri pinggang terjadi di usia 40-50 tahun dan bisa terjadi pa remaja atau dewasa muda, karena cedera atau karena salah menggerakkan pinggang
Penulis: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nyeri pinggang merupakan suatu keluhan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bagi si penderita.
Penyebabnya bermacam-macam, yang sebagian besar kasus terjadi pada segmen tulang pinggang.
Nyeri pinggang merupakan salah satu penyakit yang sering dijumpai dalam masyarakat dan bisa mengenai siapa saja, tanpa mengenal umur dan jenis kelamin.
Sekitar 60-80% dari seluruh penduduk dunia pernah mengalami paling tidak satu episode nyeri pinggang bawah selama hidup.
Probabilitas tertinggi terjadi pada umur 40-50 tahun namun bisa juga dijumpai pada remaja atau dewasa muda, berkaitan dengan cedera atau karena salah menggerakkan pinggang.
Baca: Iwan Fals Keranjingan Media Sosial Sampai Sakit Pinggang
Tanda bahaya untuk gangguan ini, misalnya ada gangguan buang air besar, buang air kecil, seksual, selangkangan terasa baal, atau nyeri menjalar ke bokong.
Tanda bahaya lain, bila ada tanda-tanda keganasan, timbul nyeri sampai terkejut bangun pada malam hari, atau berat badan turun yang penyebabnya tidak diketahui.
Jika terdapat keluhan seperti ini, maka sebaiknya segera berobat ke dokter spesialis orthopedi khusus tulang belakang
Faktor resiko nyeri pinggang sangat beragam, antara lain penggunaan otot pinggang berlebihan, pekerjaan yang menuntut fisik membungkuk, mengangkat beban berulang atau posisi duduk dan berdiri yang lama.
Faktor resiko lainnya yaitu faktor kegemukan, postur yang kurang baik, dan tidur di kasur lembek.
Baca: Tiga Cara yang Bisa Dilakukan untuk Menghindari Sakit Pinggang
Banyak sekali penyebab nyeri pinggang pada manusia. Bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan tulang belakang, dan lain-lain.
Salah satu yang cukup sering adalah yang dinamakan Hernia Nucleus Pulposus (HNP).