Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Anggap Remeh Rasa Nyeri Pinggang, Ini Alasannya

Nyeri pinggang terjadi di usia 40-50 tahun dan bisa terjadi pa remaja atau dewasa muda, karena cedera atau karena salah menggerakkan pinggang

Penulis: Eko Sutriyanto
zoom-in Jangan Anggap Remeh Rasa Nyeri Pinggang, Ini Alasannya
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

HNP atau biasa dikenal masyarakat sebagai ”syaraf terjepit”, terjadi karena penonjolan bantalan sendi tulang belakang yang menjepit syaraf

Akibatnya, timbul rasa nyeri yang sangat luar biasa, panas, ngilu, kesemutan, sampai terasa seperti kesetrum.

Rasa sakitnya menjalar ke bawah hingga betis atau jari kaki.

Baca: Ini Tiga Ciri Nyeri Pinggang karena Saraf Kejepit

Penyebab HNP ini berbagai macam. Faktor resiko, antara lain merokok, batuk yang terlalu lama, cara duduk yang salah, cara mengangkat barang yang salah, dan lain-lain.

Penyakit apapun bila tidak ditangani dengan tepat dan benar, tentu akan berakibat fatal.

Begitu pula dengan nyeri pada pinggang yang menjalar ke kaki.

BERITA TERKAIT

Boleh jadi, banyak orang yang meremehkan rasa nyeri di bagian pinggang yang menjalar ke kaki dan berharap akan hilang dengan sendirinya.

"Bila tidak tertangani dengan tepat, nyeri pinggang yang semakin berat dapat menyebabkan pembengkokan tulang belakang," kata dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT (K) Spine, Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi Tulang Belakang RS Premier Bintaro di Jakarta belum lama ini.

Baca: Gara-gara Banyak Olahraga, Richard Kyle Sempat Alami Saraf Kejepit

Bila masih ringan, HNP bisa diatasi cukup dengan obat dan berolah raga misalnya, berenang, pilates, dan yoga dengan konsentrasi di area tulang belakang dan menjalani fisioterapi.

Memperbaiki posisi duduk dan tidur pun bisa mengatasi nyeri pada pinggang. Jika cara-cara tersebut tidak mampu mengatasi rasa nyeri, bisa dengan suntikan atau laser.

"Jika hasil non operatif tersebut tidak memberikan hasil, barulah melakukan operasi," katanya.

Dalam hal operasi, RS Premier Bintaro mengedepankan metode Minimal Invasive Spine Surgery yang lebih unggul dalam hal luka yang lebih kecil, cidera pada otot yang minimal, perdarahan yang minimal, derajat komplikasi dan infeksi yang lebih ringan, nyeri pasca operasi yang minimal dan waktu pemulihan dan perawatan di rumah sakit yang lebih singkat.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas