Mendorong Sikap Gotong Royong untuk Menyukseskan Program JKN-KIS
Pola hidup sehat sebagai budaya dan kebutuhan sehari-hari, sehingga taraf kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan secara berkesinambungan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampai saat ini, jumlah masyarakat yang telah mengikuti Program JKN-KIS hampir mencapai 70 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Program ini diharapkan mampu meretas jalan perubahan demi Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri dalam bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Di usia ke-49, tahun sejak cikal bakal Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK dibentuk), BPJS Kesehatan menjadi modal yang sangat penting dalam menuju cakupan semesta jaminan kesehatan yang berbasiskan gotong royong.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris juga mendorong terwujudnya gotong royong besar dari seluruh lapisan masyarakat dalam menyukseskan Program JKN-KIS.
"Diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya bergotong-royong melalui partisipasi aktif mendaftarkan dirinya ke dalam Program JKN-KIS," katanya.
Juga menjadikan pola hidup sehat sebagai budaya dan kebutuhan sehari-hari, sehingga taraf kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan secara berkesinambungan.
“Sudah saatnya kita menjadi pionir perilaku hidup yang lebih sehat bagi masyarakat luas," katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani menyatakam, pemerintah berupaya melakukan penguatan kebijakan dan penyempurnaan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional.
Langkah yang dilakukan adalah peningkatkan kualitas pelayanan, peningkatan kepesertaan mandiri yang potensial, membangun kesadaran peserta untuk disiplin membayar iuran, dan menjaga pengelolaan kapasitas fiskal BPJS Kesehatan yang berkelanjutan.
Berdasarkan data per 14 Juli 2017, terdapat 179.011.459 jiwa penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS.
Ada 20.877 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bermitra engan BPJS Kesehatan, yang terdiri atas 9.829 Puskesmas, 4.523 Dokter Praktik Perorangan, 1.151 Dokter Praktik Gigi Perorangan, 5.360 Klinik Pratama, dan 14 RS D Pratama.
BPJS Kesehatan juga telah bekerja sama dengan 5.451 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang terdiri atas 2.179 Rumah Sakit (termasuk di dalamnya 181 Klinik Utama), 2.274 Apotek, serta 998 Optik.