Mengenal 16 Gejala Kanker Otak yang Diduga Dialami dr Ryan Thamrin
Dokter Ryan Thamrin, pengasuh rubrik kesehatan di televisi swasta, meninggal mendadak di Pekanbaru, Riau.
Editor: Dewi Agustina
Bagaimana contohnya?
- Seorang dengan tumor di otaknya akan mengalami kesulitan dalam bergerak di salah satu sisi tubuhnya.
- Berjalan tidak seimbang/kehilangan keseimbangan
- Sering tersandung atau bersandar di dinding ketika berjalan
- Sulit berkoordinasi ketika bergerak
Penyebab
Kesulitan bergerak merupakan akibat dari rusaknya saraf akibat kanker otak, otak adalah motor penggerak dan pengontrol organ tubuh lainnya, kerusakan akan membuat anda susah bergerak.
6. Kejang-Kejang
Cukup banyak yang mengalami kejang-kejang ketika terkena kanker otak, setidaknya 21 dari 50 peserta mengalami hal ini (36 persen).
Kejang-kejang ini terjadi karena aktivitas motorik pada otak tidak normal.
Berikut beberapa karakteristik kejang pada penderita kanker otak (Abda, American Brain Tumor Association. diakses 4 November 2014).
- Serangan terjadi mendadak (tanpa tanda)
- Diikuti kehilangan kesadaran pada tubuh dan kontraksi otot
- Kehilangan kontrol fungsi tubuh
- Menggigit lidah
- Tidak bernafas jangka pendek (30 detik), menjadi biru kehitaman
- Durasi kejang pendek 2-3 menit
Efek setelah kejang terjadi kantuk, sakit kepala, kebingungan, sakit otot, kelemahan singkat, atau mati rasa.
Insidensi
Sekitar 60 persen dari pasien tumor otak akan mengalami kejang setidaknya sekali selama tumor otak tersebut masih ada.
Penyebab
Kejang disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Biasanya, sel-sel saraf tubuh berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik yang dikendalikan dengan hati-hati.
Jika ada sesuatu mengganggu sinyal-sinyal ini dan mereka menjadi lebih intens, Anda cenderung menjadi kejang.
Kebanyakan kejang terjadi secara acak, setiap saat, dan tanpa penyebab tertentu. Namun, mungkin ada gejala terlebih dahulu.
Orang yang secara sering mengalami kejang kadang-kadang melihat hal-hal yang mungkin sinyal kejang mendekat. Peringatan ini disebut “aura.”
Aura kadang mengambil bentuk sakit kepala, perubahan suasana hati, kedutan otot, atau bau tertentu.
Penanganan
Berikut adalah beberapa saran tentang apa yang harus dilakukan ketika kejang terjadi pada pasien dengan tumor otak:
- Selama kejang, jangan panik; kebanyakan kejang berakhir dengan sendirinya.
- Pastikan pasien bernapas.
- Bersihkan area benda tajam atau sesuatu yang berbahaya. Anda mungkin harus membuka kacamata pasien.
- Lindungi kepala benda berbahaya
- Jangan menaruh apapun di mulut.
- Jangan mencoba untuk menahan anggota badan selama kejang, karena hal ini dapat menyebabkan cedera.
7. Kebutaan
Sebanyak 10 responden dari 50 mengalami kebutaan ketika mengalami kanker otak, setidaknya ada 20 persen dari mereka yang mengalami ciri-ciri ini.
Kebutaan merupakan ciri-ciri kanker otak stadium lanjut ketika sebagian besar tumor telah menjalar hingga mengganggu bagian mata.
8. Demensia
Penelitian ini memang salah satu yang cukup mengejutkan dimana demensia merupakan salah satu penyakit yang disebabkan kelainan pada otak.
Setidaknya ada 14 persen atau 7 dari 50 orang yang menderita tumor otak mengalami gejala ini.
9. Ketidaksadaran
Ketidaksadaran dialami setidaknya 14 perseb atau 7 dari 50 penderita tumor otak, gejala ini adalah efek lanjut/ kronis dari tumor otak jika telah mencapai stadium lanjut.
Tumor yang menjalar di otak jika semakin besar akan membuat anda kehilangan kesadaran, lupa, dan ketidaktahuan mengenai lingkungan dan kejadian sekitar.
10. Gangguan Kesadaran
Masih terkait dengan poin nomor 9, gangguan kesadaran ini merupakan efek sebelum terjadinya ketidaksadaran, ada 3 orang atau 6 persen yang mengalami gangguan kesadaran ini.
Apa saja indikasi kesadaran yang di maksud:
- Sering terkejut
- Sering bengong
- Sering lupa apa yang dilakukan
11. Penurunan Berat Badan
Penurunan berat badan juga di alami sekitar 6 persen dari penderita kanker otak, masih belum dapat dijelaskan secara mendetil mengenai penyebabnya.
Namun hal ini disinyalir karena kemampuan kognitif dan aktivitas yang sudah tidak normal lagi sehingga mempengaruhi metabolisme tubuh secara keseluruhan yang berdampak pada penurunan berat badan.
12. Demam
Demam mungkin tidak disangka sebagian orang dapat menjadi gejala kanker otak yang sangat mematikan.
Penyakit umum seperti ini memang cukup berbahaya jika kita kaitkan pada kanker otak. Ada 6 persen responden yang mengalami demam sebagai gejala yang ditimbulkan akibat kanker otak.
13. Kehilangan Sensasi
Sebanyak 4 persen responden mengalami kehilangan sensasi, hilangnya sensasi ini dikaitkan erat dengan perkembangan fungsi otak yang terganggu oleh tumor.
Otak tidak dapat berfungsi normal yang menyebabkan pikiran hanya flat saja seiring dengan menurunnya kemampuan kognitif.
14. Anorexia/Kehilangan Nafsu Makan
Anorexia merupakan penyakit yang berkaitan dengan kehilangan nafsu makan, ada sekitar 4 persen penderita tumor otak yang mengalami hal ini.
Saat ini belum banyak penelitian yang mengaitkan anorexia yang terjadi pada saat mengidap tumor otak.
15. Vertigo/Pusing
Vertigo atau pusing di kepala terjadi pada 2 dari 50 responden yang diteliti, namun ternyata pusing ini menjadi salah satu ciri-ciri yang cukup berbahaya karena seperti halnya sakit kepala dan muntah, ia sangat samar dengan penyakit lain.
Penderita vertigo akan merasakan berputar atau serasa bergerak, dunia berputar walau dalam keadaan istirahat.
16. Kehilangan Libido
Penderita kanker otak yang mengalami kehilangan libido dan berkaitan erat dengan kanker otak ini terjadi pada pria.
Memang sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang menghubungkan antara libido dan mengapa berpengaruh pada penderita tumor otak.
Namun banyak yang mengaitkan bahwa otak adalah pusat segalanya sehingga sangat berpengaruh bagi berbagai bagian dan fungsi tubuh.
Setidaknya ada 2 persen dari penderita kanker otak yang mengalami hal ini. (http://faktakanker.com)