Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Cuaca Ekstrim, Jemaah Rentan Terkena Panas Dalam

Gejala panas dalam adalah haus, merasa panas tapi bila orang lain pegang permukaan tubuh tidak terasa panas serta urine yang berwarna kuning pekat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cuaca Ekstrim, Jemaah Rentan Terkena Panas Dalam
Repro/Kompas TV
Jutaan anggota jemaah haji melakukan ritual lempar jumrah yang berlangsung sejak pagi waktu Arab Saudi di Kota Mina. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan Presidency of Meteorology and Environment (PME),  terjadi peningkatan suhu ekstrim di sejumlah wilayah Arab Saudi hingga mencapai 50 derajat Celcius, terutama di provinsi bagian timur.

Kondisi ini disebutkan bakal berlangsung selama musim haji yaitu Agustus hingga Oktober.

Suhu tinggi dipengaruhi oleh tekanan musiman di India yang diikuti oleh udara kering dan panas.

Kondisi ini membuat jemaah asal Indonesia mudah mengalami panas dalam.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr Surahman Muin, SpPD menjelaskan, panas dalam sebenarnya adalah perasaan panas di dalam tubuh, terutama pada sistem pencernaan, tetapi pada pemeriksaan suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celsius.

“Panas dalam merupakan petunjuk terjadinya dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan sehingga perlu minum air,” katanya saat talkshow Sejukkan Hati, Naik Haji bersama Cap Kaki Tiga di Bekasi belum lama ini.

Baca: Amerika Serikat pastikan 2016 tahun terpanas dalam catatan sejarah

Berita Rekomendasi

Gejala utama kondisi ini adalah haus, merasa panas tapi bila orang lain pegang permukaan tubuh tidak terasa panas serta urine yang berwarna kuning pekat.

Keadaan panas dalam ini bisa diperparah akibat terpapar panas matahari yang berlebihan sehingga berisiko menurunnya daya tahan tubuh.

Akibatnya, dapat menyebabkan sejumlah gangguan pernapasan seperti radang rongga hidung dan pharings, bronkhitis, pneumonia atau infeksi paru.

Juga dapat memicu kemerahan pada konjungtiva, heat stroke atau sengatan panas serta kulit kaki menjadi pecah-pecah dan kering.

Saat menghadapi cuaca panas, Surahman menyarankan para jamaah haji untuk memakai masker yang selalu dibasahi.

Sehingga, lanjut dia, kelembaban udara yang masuk paru-paru akan lebih sesuai untuk tubuh orang Indonesia.

Baca: Dawet Ireng Purworejo, Minuman Segar yang Bisa Redakan Panas Dalam

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas