Konsumsi Obat Herbal? Pastikan Telah Teruji Keamanannya
Obat herbal selalu menjadi andalan sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai penyakit.
TRIBUNNEWS.COM – Obat herbal selalu menjadi andalan sejak zaman dahulu untuk mengatasi berbagai penyakit. Mulai dari jamu dan obat tradisional, obat ini banyak dikonsumsi oleh berbagai kalangan.
Namun, tahukah Anda kalau tidak semua suplemen herbal berfungsi dengan baik atau malah membahayakan tubuh Anda?
Dilansir dari Prof. Maksum Radji, Guru Besar Tetap Ilmu Farmasi Universitas Indonesia, sebuah obat herbal akan dinyatakan aman jika produk tersebut telah dibuktikan secara ilmiah keamanannya melalui serangkaian ujian klinis.
Diantaranya uji toksisitas akut, kronik, dan teratogenik. Obat ini juga harus diuji dosis, cara penggunaan, efektivitas, monitoring efek samping, dan interaksinya dengan senyawa obat lain.
Oleh karena itu, untuk membuktikan produk herbal yang aman dan klinis, Sido Muncul mengadakan sosialisasi produk herbal serta pengetahuan mengenai proses produksi jamu di Semarang, pada Rabu (8/11/2017), bertempat di Pabrik Sido Muncul.
Sebanyak 50 dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Kendal, yang dipimpin oleh dr. Rokhmat ini mengelilingi pabrik sambil didampingi Direktur Marketing PT Sido Muncul, Tbk Irwan Hidayat dan Direktur Pelayanan Kesehatan Tradisional Kemenkes RI Dr. dr. Ina Rosalina Sp. A(K), Mkes, MH. Kes.
Rombongan diajak melihat langsung proses produksi mulai dari bahan baku jamu, pencucian, pengeringan, proses pengolahan, packing, hingga proses penelitian di laboratorium.
Setelah melakukan kunjungan pabrik, rombongan beristirahat sejenak di Agrowisata Sido Muncul, yang di dalamnya terdapat 500 lebih tanaman obat dan kebun binatang mini. Acara terakhir, semua dokter IDI Kendal berkumpul untuk mendengarkan pemaparan seputar penggunaan, pengembangan, dan pemanfaatan obat herbal di bidang kesehatan, lengkap dengan tanya jawab.
"Jamu selalu identik dengan rasa pahit, namun Sido Muncul menyajikan produk yang berbeda dari jamu kebanyakan, dan memiliki kemasan praktis untuk dibawa dan langsung dikonsumsi," aku Etty Handayaningsih, dokter gigi di RSUD Kendal dalam seminar tersebut.
Yang paling menarik, Prof. dr. Edi Dharmana selaku Imunolog Peneliti Herbal sekaligus Guru Besar Universitas Diponegoro Semarang, memaparkan “Hasil Uji Manfaat Tolak Angin” dan Ipang Djunarko selaku Peneliti Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang menjelaskan “Hasil Uji Toksisitas Tolak Angin”.
Terbukti dari pemaparan dan kunjungan tersebut, perusahaan farmasi yang sudah berdiri sejak tahun 1951 ini menghasilkan obat herbal yang teruji khasiatnya.
“Dengan adanya kunjungan IDI Kendal ke Pabrik Sido Muncul ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi dokter-dokter dari daerah lain untuk mengetahui proses produksi dan perkembangan produk herbal,” ungkap Irwan Hidayat.
Ia pun menjamin kualitas dan khasiat jamu yang diproduksi.
"Obat-obat yang disediakan alam dapat bermanfaat, berkhasiat, dan dapat digunakan dalam pelayanan kesehatan," terangnya.
Upaya menjadikan jamu sebagai produk kesehatan masyarakat akan dilakukan melalui pengadaan pelatihan obat herbal untuk dokter.