Mengenal Manfaat Albumin untuk Kesehatan Tubuh: Sangat Penting Bagi Ibu Hamil
Bagi ibu hamil, albumin membantu memenuhi asupan protein untuk janin di dalam kandungan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut Taufik, sangat berbahaya bagi ibu hamil jika tubuhnya kekurangan albumin.
“Bayi yang ibunya kekurangan gizi maka bayinya menderita kurang gizi, tumbuh kembangnya terhambat. Dan setelah melahirkan kadang ada kondisi ibu-ibu menderita kaki dan tangan bengkak ini karena kekurangan albumin. Pada orang-orang yang menjalani program kehamilan, harus dicukupi albuminnya sehingga tidak mengalami edema (akumulasi cairan di dalam jaringan yang menyebabkan tangan, pergelangan kaki, dan bagian tubuh lainnya membengkak). Dari sisi laki-lakinya tidak terlalu berpengaruh bagi pasutri yang sedang menjalankan program kehamilan, meskipun di dalam sperma sudah banyak mengandung protein tetapi apabila kesehatan fisiknya tidak baik maka bisa mempengaruhi kualitas spermanya ,” lanjut Taufik.
Sementara bagi orang normal, jika kekurangan albumin (hipoalbumin) akan berdampak pada rasa lemas, tenaga berkurang, dan mudah sakit.
Hipoalbumin adalah suatu kondisi dimana kadar albumin rendah atau di bawah nilai normal kadar albumin serum <3,5 g/dL.
Hipoalbumin disebabkan pasokan asam amino yang tidak memadai dari protein dan absorsi protein yang tidak adekuat.
Biasanya hipoalbumin ditemukan pada pasien dengan kondisi medis kronis seperti penderita kanker, luka akibat pembedahan, luka bakar, gagal ginjal, penyakit hati, penyakit saluran cerna kronik, radang atau infeksi, dan diabetes melitus.
Sementara itu, Chikita Rosemarie, musisi dan women-preneur, menyampaikan pengalaman tentang masa kehamilannya.
Menurutnya, pemikiran masyarakat pada situasi dan kondisi saat ini menganggap bahwa prokreasi dan reproduksi itu sesuatu keharusan.
Namun, masyarakat juga tidak cukup terbuka untuk mengedukasi diri dengan persiapan dan prakondisi terkait dengan kehamilan.
“Kita hidup di masyarakat di mana pre-marriage check up seringkali dianggap tabu. Cuti hamil dan menyusui dianggap sebagai bagian dari ketidakproduktifan. General check up dianggap sebagai pemborosan. Bahkan, stres dianggap sebagai bagian integral dari kehidupan manusia. Maka dari itulah, self-care dan health-consciousness itu menjadi bagian dari "act of rebellion" terhadap pandangan masyarakat yang kolot, kaku, dan bahkan tidak pro terhadap kesehatan,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh masyarakat, khususnya perempuan, untuk lebih peduli dengan kesehatan diri sendiri dan keluarga.
Menurutnya, perempuan atau ibu menjadi sosok terpenting yang mengambil keputusan untuk menjadikan keluarganya sehat atau tidak.
Untuk memenuhi kekurangan protein, dokter biasanya menyarankan untuk mengonsumsi putih telur.
“Tapi berapa jumlahnya? Sementara kebutuhan protein kita per hari itu sebanyak 60 gram dimana apabila diasumsikan dengan 1 butir putih telur hanya mengandung 10 gram protein. Untuk membantu masyarakat agar tetap sehat dan terpenuhi kebutuhan albumin, kami mempersembahkan Albusmin. Albusmin adalah ekstrak ikan gabus yang mengandung kadar protein tinggi, albumin, asam amino, dan mineral penting lainnya” kata Daniel.