Bagaimana Bisa Sampai Mematikan? Begini Cara Kerja Kuman Penyebab Difteri Dalam Tubuh
Penyakit difteri dapat terjadi karena kuman Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang saluran pernafasan.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Dipenghujung tahun 2017, dunia kesehatan Indonesia dihebokan dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri pada anak.
Kejadian luar biasa yang terjadi ini pada mulanya terjadi di Jawa Timur dan dengan cepat menyebar ke daerah lain.
Sebenarnya apa yang menyebabkan penyakit difteri ini menjadi KLB? Dan bagaimaana mencegahnya?
Menurut Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K) Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, Penyakit difteri dapat terjadi karena kuman Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang saluran pernafasan.
Baca: Awalnya Diagnosanya Penyakit Ini, Ternyata Anak Tike Priatnakusumah yang Baru 9 Tahun Kena Diabetes
"Penyakit difteri ini sanggat berbahaya. Kuman penyebab difteri membuat membran yang dapat menutupi saluran napas dan berakibat kematian pada anak." Lanjut Dr. Hartono.
Sebenarnya serangan kuman ini sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi DPT.
Celakanya, KLB difteri 2017 ini karena program imunisasi nasional tidak mencapai sasaran.
Oleh karena itu, dalam menghadapi dan mengatasi masalah difteri, program imunisas harus terselenggara secara menyeluruh.
Hartono mengungkapakan, "Imunisasi mutlak harus dilakukan. apalagi pemerintah sudah menggratiskanya untuk seluruh masyarakat Indonesia."
"Selain itu, jangan takut anak akan demam usai imumisasi. Demam karena imunisasi akan turun dalam 2 hari berikutya." Jelasnya.
Penting diketahui, imunisasi penting untuk mendapat perhatian yang serius dari semua kalangan.
Tidak hanya kalangan kesehatan, tetapi juga masyarakat luas.
"Ibu mulai sekarang wajib mengecek kartu Menuju Sehat (KMS ) masing-masing anak, pastikan anak mendapatkan imunisasi DPT lengkap." ungkap Hartono.
"Ibu juga wajib untuk melaksanakan imunisasi anak sesuai jadwal. Anak dibawah 1 tahun harus diimunisasi 3 dosis DPT, 1-5 tahun 2 dosis DPT, anak usia sekolah kelas 1 diberikan vaksin DT, kelas 2 diberikan vakain TD, kelas 5 diberikan vaksin TD kembali, setelah itu vaksin TD perlu diulang setiap 10 tahun. Serta Imunisasi tambahan yaitu ORI." Pesannya.
"Inilah hal sederhana yang dapat ibu lakukan untuk mencegah anak terjangkit penyakit, seperti difteri." Sambung Dr. Hartono.