Difteri Mengganas, Menkes Imbau Tiga Daerah Ini Waspada Vaksin Palsu
Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek mengatakan pihaknya mewaspadai penyebaran vaksin palsu, yang dilakukan oknum.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek mengatakan pihaknya mewaspadai penyebaran vaksin palsu, yang dilakukan oknum tak bertanggungjawab.
Tidak hanya itu, dia mengatakan, mengingat Jakarta masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus penyakit Difteri, vaksin harus berstandar nasional.
"Pemerintah berharap tak ada oknum-oknum di masyarakat yang palsukan vaksin Difteri itu, hanya mendapatkan keuntungan. Pemalsuan vaksin palsu bisa saja di berbagai daerah tersebar, yaitu Jakarta, Banten, dan Jawa Barat,
"Jadi, diharap jangan timbul vaksin-vaksin palsu. Seperti Ini merupakan peluang, serta ada (masyarakat) yang terlalu kreatif dan itu tidak baik," ujar Nila saat pencanangan kegiatan imunisasi difteri di SMAN 33 Cengkareng, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (11/12/2017).
Baca: Sikap Cuek Maxime Bouttier Bikin Prilly Latuconsina Kepincut
Menurut Nila, di data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menunjukkan, ada 1.500 anak menggunakan vaksin palsu hingga 23 Agustus 2016 lalu.
Pemalsuan vaksin juga akan sangat berbahaya lantaran difteri dapat menyebabkan kematian pada penderitanya.
"Vaksin harus benar-benar berstandar nasional serta diakui oleh Kemenkes RI. Masyarakat ya dan anak yang belum diimunisasi, atau orang dewasa yang semasa kecil belum diimunisasi, dapat mendatangi sejumlah rumah sakit serta puskesmas terdekat. Memang belum ada kita temui kasusnya, tetapi harus diingatkan," ucap Nila.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.