Apa Sebenarnya Angin Duduk Itu? Mitos atau Kebenaran?
Angin duduk atau angina merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM - Banyak penyakit yang bisa menyebabkan kematian. Sebut saja kanker, jantung, stroke, hingga diabetes.
Ada satu lagi yang biasanya disebut penyakit, tapi pada kenyataannya bukan, yaitu angin duduk.
Anda tentunya sudah tidak asing dengan kata 'angin duduk'. Banyak kematian terjadi yang penyebabnya dipercaya karena angin duduk.
Lantas apa sebenarnya angin duduk itu? Apakah sebuah mitos atau kebenaran.
Melansir dari hellosehat.com, angin duduk dalam bahasa medis disebut juga angina.
Perlu diketahui, angin duduk bukan merupakan sebuah penyakit. Bukan juga disebabkan karena masuk angin lalu Anda bisa mengobatinya dengan cara kerokan.
Angin duduk atau angina merupakan sebuah gejala yang berkaitan dengan penyakit jantung.
Melansir dari heart.org, angin duduk menyebabkan penderitanya mengalami nyeri dada yang disebabkan karena otot jantung tidak mendapatkan suplai oksigen dari aliran darah.
Penderitanya seperti merasa dada ditekan atau diremas. Bahkan rasa nyeri ini bisa juga terjadi di bagian bahu, tangan, leher, rahang, atau punggung.
Berdasarkan penelitian di Universitas Airlangga Surabaya, saat orang-orang yang merasa masuk angin diperiksa, sesungguhnya sebanyak 30 persen dari mereka terkena serangan jantung koroner, melansir dari Warta Kota.
Terpisah, dr.Jetty Sedyawan, Sp.JP (K), dari Yayasan Jantung Indonesia menjelaskan, banyak yang masih salah kaprah tentang gejala angin duduk.
"Angin duduk itu adalah bahasa awam, yang dirasakan seperti masuk angin berat. Biasanya dikerik atau dipijat gejalanya tidak hilang. Sebetulnya itu kena serangan jantung," ujarnya.
Serangan jantung tersebut kemudian menyebabkan komplikasi pada 1 hingga 2 jam pertama berupa gangguan irama jantung.
"Sudah ada penyempitan di pembuluh darahnya lalu gangguan listrik jantung, akibatnya jantung tidak berdenyut tapi hanya bergetar saja sehingga tidak ada pasokan ke otak. Terjadilah kematian mendadak," ujar Jetty.
Melansir dari alodokter.com, angin duduk atau angina dibagi dalam tiga jenis.
Pertama, angin duduk stabil. Biasanya dipengaruhi oleh aktivitas fisik seperti olahraga.
Saat melakukan olahraga, jantung butuh lebih banyak asupan darah dan asupan tersebut tidak akan tercukupi jika pembuluh koroner mengalami penyumbatan.
Serangan angin duduk ini bisa juga dipicu karena perilaku merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.
Kedua, angin duduk tidak stabil. Aliran darah ke jantung terhalang dan pemicunya adalah timbunan lemak atau pembekuan darah.
Baca: Anda Merasa Mual dan Sakit Punggung? Hati-hati Gagal Ginjal, Kenali 10 Tanda Penyakitnya
Baca: Tips Menurunkan Berat Badan yang Aman Setelah Melahirkan
Ketiga, angin duduk Prinzmetal. Angin duduk jenis ini bisa terjadi kapan saja, bahkan saat seseorang sedang beristirahat.
Pada kondisi ini, arteri jantung menyempit sementara karena spasme.
Penyempitan itu menimbulkan pasokan darah ke jantung menurun dan timbul lah tasa sakit.
Risiko seseorang mengalami angin duduk bisa meningkat karena beberapa faktor lain.
Di antaranya kolesterol tinggi, riwayat pdiabetes, hipertensi, stres, obesitas, merokok, riwayat penyakit keluarga, dan kurangnya olahraga.
Masih melansir dari alodokter, ada beberapa kiat agar Anda bisa terhindar dari angin duduk.
Baca: Rutin Minum Kopi Biji Pepaya Dipercaya Bisa Sembuhkan Penyakit Mematikan Ini
Berikut penjelasannya:
1. Menjaga berat badan
Mempunyai berat badan berlebih memang tidak baik. Sulitnya menyebarkan darah akan membuat jantung akan bekerja lebih keras memompa darah.
Lama kelamaan, hal ini akan menimbulkan tekanan darah dan memicu angin duduk atau angina.
2. Stop merokok
Arteri akan terhambat karena zat-zat yang ada di dalam tokok.
Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan tekanan darah.
Baca: Tanaman Kampungan Ini Bisa Sembuhkan Diabetes dan Turunkan Kadar Kolesterol Secara Drastis
3. Olahraga
Aktivitas yang paling mudah Anda kerjakan adalah berolahraga.
Tidak perlu olahraga berat, Anda cukup olahraga ringan seperti bersepeda, berjalan, atau berenang.
Selain berfungsi menurunkan berat badan, dengan olahraga, tekanan darah akan turun sehingga jantung dan pembuluh koroner tetap sehat.
4. Makanan
Konsumsilah asupan yang baik untuk kesehatan jantung.
Angin duduk adalah gejala yang berkaitan dengan jantung, maka dari itu rawatlah jantung Anda dengan makanan yang sehat.
5. Batasi Alkohol
Tahukah Anda bahwa kalori dalam alkohol itu sangat tinggi?
Efeknya adalah obesitas dan hipertensi yang memicu serangan angin duduk.
Baca: 3 Merpati Ini Sangat Berjasa dalam Perang, Ada yang Ditembusi Peluru Senapan Mesin
Baca: Pakai Sanda Jepit dan Sandar di Bale-bale Bambu, Bocah Ini Merdu Nyanyikan Lagu Milik Air Supply
Baca: Begini Awal Mula Tewasnya Tukinem Akibat Ritual Dicekoki Air dari Selang Selama 30 MenitA
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.