KABAR Roadshow ke Lima Kota di Indonesia untuk Tekan Risiko Kesehatan Akibat Rokok
keinginan para perokok untuk berhenti akan bisa berhasil jika mendapatkan dukungan dari banyak pihak, seperti orang terdekat
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) memperkuat komitmennya dalam mengedukasi masyarakat untuk kurangi risiko kesehatan akibat rokok melalui produk tembakau alternatif.
Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun lalu, KABAR yang beranggotakan Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia, Asosiasi Vapers Indonesia (AVI), Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (AVI), Perhimpunan Dokter Kedokteran Komunitas dan Kesehatan Masyarakat Indonesia (PDK3MI), Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) ini gencar menggalakkan kesadaran masyarakat dengan menyediakan beragam informasi yang berbasiskan pada penelitian ilmiah dan teknologi, salah satunya melalui situs no-tar.org.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, angka prevalensi rokok di Indonesia naik 27 persen pada tahun 1995 menjadi 36,3 persen pada tahun 2013.
Karena itu, KABAR menjadi lebih proaktif dalam mengedukasi masyarakat untuk menekan risiko kesehatan akibat rokok melalui produk tembakau alternatif dengan menggelar kegiatan roadshow.
Dalam proses edukasi ini, KABAR juga mengajak para ahli kesehatan, regulator, dan komunitas konsumen produk tembakau di berbagai daerah untuk berinteraksi dan berdiskusi langsung.
Ketua KABAR dan peneliti YPKP Indonesia, Dr drg Amaliya PhD mengatakan, kegiatan roadshow ini tidak sekadar memberikan informasi, namun juga berinteraksi dengan pemangku kepentingan secara langsung sehingga proses edukasi bisa lebih maksimal.
“Sebagai salah satu negara dengan jumlah perokok aktif terbesar di dunia, edukasi kepada masyarakat sangat penting dilakukan secara bertahap untuk menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas,” katanya dalam keterangan yang diterima, Jumat (20/4/2018).
KABAR Roadshow akan diselenggarakan di lima kota, yakni Jakarta, Bali, Yogyakarta, Bandung, dan Palembang.
Target sasaran dari kegiatan ini adalah komunitas dan masyarakat secara umum. Dalam pelaksanaannya, KABAR juga mengandeng pemerintah kota setempat.
Melalui sinergi ini diharapkan akan semakin banyak masyarakat yang dirangkul untuk mengubah pola hidup lebih rendah risiko dengan menghindari asap rokok.
Keliling Lima Kota untuk Berbagi Pengalaman Produk Tembakau Alternatif
Keterangan pers yang diterima juga menyertakan pendapat Dimasz Jeremia, anggota KABAR dan pembina Asosiasi Vaper Indonesia (AVI) yang mengatakan, berdasarkan pengamatan KABAR selama setahun terakhir, banyak perokok yang mulai sadar bahaya yang mengintai diri mereka jika tetap mengonsumsi rokok.
Namun, berkaca dari pengalamannya sebagai perokok adiktif selama belasan tahun, Dimasz mengakui sangat sulit untuk berhenti merokok.
“Untuk dapat berhenti itu menurut saya seperti menyusun proyek berjangka yang mana kita tidak bisa mendapatkan hasil instan dalam waktu cepat, karena susahnya bukan main. Ini saya alami sendiri ketika dulu saya mencoba untuk berhenti merokok. Saya sudah coba banyak cara, tapi tetap sangat sulit. Buat perokok adiktif mungkin tahu bagaimana rasanya,” ucap Dimasz.