Kenali 5 Tanda dan Gejala Awal Melanoma yang Renggut Nyawa Adara Taista, Caranya dengan Pola ABCDE
Tidak hanya pada permukaan kulit, melanoma bisa menyerang bagian tubuh lainnya, seperti mata, telinga, dan organ dalam, seperti kantung kemih, usus.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adara Taista, menantu mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker kulit melanoma sejak April 2017 lalu.
Melanoma merupakan jenis kanker kulit yang sangat berbahaya.
Dilansir dari Skincancer.org, melanoma berkembang pada sel melanosit yang menghasilkan melanin atau pigmen yang memberikan warna pada kulit.
Tidak hanya pada permukaan kulit, melanoma bisa menyerang bagian tubuh lainnya, seperti mata, telinga, dan organ dalam, seperti kantung kemih, usus, dan vagina.
"Adara Taista menderita penyakit yang disebut dokter dengan Kanker Melanoma. Melanoma itu yang biasa disebut kanker kulit tapi pada Adara Taista tidak berada di permukaan kulit melainkan di organ dalam," ungkap Hatta Rajasa, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (21/5/2018).
Penyebab melanoma belum diketahui secara jelas.
Situs Cancer.org menyebutkan paparan radiasi ultraviolet (UV), sinar matahari hingga lampu tidur dapat meningkatkan risiko melanoma.
Menangkap tanda-tanda melanoma penting untuk memastikan penyakit kanker terdeteksi sedini mungkin agar dilakukan tindakan mencegah penyebaran.
Ada pun cara sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengidentifikasi tahi lalat, benjolan atau bintik pada kulit lain apakah termasuk melanoma atau tidak.
Melansir Skincancer.org, ini tanda-tanda untuk mengidentifikasi melanoma yang disingkat ABCDE.
- A untuk bentuk Asimetris atau tidak teratur
Carilah tahi lalat atau bintik lain pada tubuh Anda. Tahi lalat, benjolan atau bintik yang jinas biasanya berbentuk simetris. Ketika ditarik sebuah garis pada bagian tengah, kedua sisinya berukuran sama.
Sementara itu, jika kedua sisi berbeda dan bentuknya tidak teratur, hal itu bisa menjadi tanda peringatan melanoma.
- B untuk Irregular Border atau batasan yang tidak teratur
Batasan pada tahi lalat jinak umumnya terasa halus dan teratur. Sedangkan, melanoma cenderung tidak teratur, kasar, tidak merata sampai berlekuk-lekuk.
- C untuk Change in Color atau Perubahan Warna
Kebanyakan tahi lalat jinak memiliki satu warna, misalnya warna coklat. Memiliki berbagai warna adalah sinyal peringatan melanoma. Sejumlah nuansa coklat, cokelat atau hitam yang berbeda bisa muncul. Melanoma juga bisa menjadi merah, putih atau biru.
- D untuk Diameter
Diameter lingkaran tahi lalat jinak umumnya lebih kecil atau sekita 6mm. Sementara itu, melanoma biasanya memiliki diameter berukuran lebih besar dari 6mm, tetapi terkadang bisa lebih kecil ketika pertama kali terdeteksi.
- E untuk Evolving atau Pertumbuhan dan Perubahan Bentuk
Tahi lalat jinak umumnya terlihat sama dari waktu ke waktu. Perlu diwaspadai ketika tahi lalat mulai berkembang atau berubah, baik bentuk, ukuran, maupun warnanya.
Kenali adanya perubahan pada ukuran dan bentuk atau warna pada tahi lalat dari waktu ke waktu. Tahi lalat yang merupakan melanoma juga bisa menimbulkan gejala lain seperti gatal-gatal atau perdarahan.
Sumber: skincancer.org/cancer.org