Anaknya Alami Keterlambatan Bicara, Ini yang Dilakukan Anji Manji
Anak bungsu dari seorang musisi Anji, yaitu Sigra Umar Narada mengalami terlambat bicara atau speech delay.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Memantau perkembangan Si Kecil adalah salah satu tugas utama orangtua yang tak boleh dilalaikan.
Salah satu contoh perkembangan Si Kecil adalah dalam hal kemampuan bicara, pasalnya ada beberapa anak yang mengalami terlambat bicara.
Meskipun pada dasarnya setiap anak pasti memiliki kemampuan bicara yang berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Terkait terlambat bicara, ternyata anak bungsu dari seorang musisi Anji, yaitu Sigra Umar Narada mengalami terlambat bicara atau speech delay.
Hal itu diakui oleh Anji melalui unggahan instastory di akun Instagram pribadinya, dan saat ini Sigra sedang menjalani terapi.
"Sigra harus banyak berlatih bicara ya karena dia speech delay. Banyak loh anak speech delay di Indonesia," ujar Anji dalam instastory pada Selasa (24/7/18).
Memang tak mudah bagi orangtua jika mengetahui terdapat masalah dalam tumbuh kembang Si Kecil.
Akan tetapi, orangtuapun tidak boleh diam begitu saja, harus ada yang dilakukan agar tumbuh kembang Si Kecil dapat sesuai dengan usianya.
Apabila Moms memiliki Si Kecil yang juga mengalami terlambat bicara, seperti anak dari musisi Anji, maka dari itu, dengan segera Moms harus melakukan terapi.
Dilansir dari laman speech buddies, ada cara mudah yang dapat Moms lakukan untuk memberikan terapi pada Si Kecil, bahkan cara ini dapat Moms lakukan hanya di rumah.
Cara pertama yang dilakukan adalah dengan skrining pendengaran atau tes pendengaran, ini adalah langkah penting untuk Si Kecil yang menunjukkan keterlambatan bicara.
Jika gangguan pendengaran merupakan faktor penyebabnya, Si Kecil dapat diobati dengan alat bantu dengar, diajarkan bahasa isyarakat atau menjalani operasi.
Akan tetapi, jika tidak ada gangguan pendengaran, pengobatan lain yang dapat dilakukan adalah terapi wicara.
Terapi wicara menyarankan para orangtua untuk stay di rumah dengan anak-anak mereka dan sering membacakan cerita untuk Si Kecil.
Selain itu, bisa juga dengan berbicara dengan jelas dan ringkas ketika berbicara dengan Si Kecil, bermain permainan kata-kata seperti menyebutkan nama binatang.
Terapi wicara juga bisa dilakukan dengan ahli patologi wicara pribadi atau di lingkungan sekolah.