Hipertensi Bisa Jadi Mimpi Buruk Kalau Diabaikan
Sebagian masyarakat masih belum menyadari betapa berbahayanya hipertensi, yang juga bisa menyebabkan munculnya beragam penyakit.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
![Hipertensi Bisa Jadi Mimpi Buruk Kalau Diabaikan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jumpa-pers_20180807_192709.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian masyarakat masih belum menyadari betapa berbahayanya hipertensi, yang juga bisa menyebabkan munculnya beragam penyakit.
Termasuk bagi kalangan milenial yang hidup di perkotaan. Oleh karena itu, PT Omron Healthcare Indonesia kembali menggandeng Indonesian Society of Hypertension (InaSH) untuk mengkampanyekan "Bulan Tekanan Darah/May Measurement Month" dan gerakan mengukur tekanan darah secara rutin di rumah.
Pada konferensi pers terkait hipertensi dan pencegahannya, Ketua InaSH dr Tunggul D Situmorang SpPD-KGH mengatakan hipertensi bisa menjadi mimpi buruk bagi penderita.
"Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh yang mempunyai pembuluh darah, antara lain jantung, ginjal dan otak," ujar Tunggul, di Hotel Fairmont, Jakarta Selatan, Selasa (7/8/2018).
Ia menambahkan, rusaknya organ vital lantaran hipertensi, membuat penyakit ini dijuluki 'silent killer'.
Sehingga InaSH pun berupaya untuk meningkatkan kesadaran agar masyarakat lebih peka dan selalu memperhatikan tekanan darah mereka.
"Hal itu karena hipertensi adalah silent killer, diperlukan upaya bersama secara berkelanjutan dalam rangka semakin meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya hipertensi," jelas Tunggul.
Bersama Omron, InaSH pun ambil bagian dalam program yang bertujuan membuka kesadaran jutaan masyarakat di seluruh dunia terkait pentingnya melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
"InaSH bersama mitra kami, PT Omron Healthcare Indonesia, berpartisipasi dalam program mengukur tekanan darah jutaan orang di dunia, termasuk di Indonesia, selain itu kami juga gencar mengkomunikasikan pentingnya pengukuran tekanan darah secara rutin di rumah," kata Tunggul.
Program tersebut diwujudkan melalui "May Measurement Month" yang diinisiasi oleh International Society of Hypertension,".
Selain dr Tunggul, hadir pula Ketua Panitia May Measurement Month 2017-2018, dr Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD, Marketing Director PT Omron Healthcare Indonesia Yoshiaki Nishiyabu, serta Commercial Manager PT Omron Healthcare Indonesia Aria Verdin.
Perlu diketahui, hipertensi merupakan penyakut yang bisa menyebabkan komplikasi seperti stroke, jantung koroner dan gagal ginjal.
Penyakit-penyakit itu muncul setelah adanya kerusakan pada organ vital dan tentunya membutuhkan biaya besar dalam proses pengobatannya. Jumlah penderita hipertensi pun meningkat tiap tahunnya.
BPJS Kesehatan mencatat, sepanjang semester 1 tahun 2017, lembaga tersebut telah mengeluarkan dana Rp 12,7 triliun untuk membiayai penyakit "mahal" tersebut.
Di antaranya meliputi jantung, stroke, kanker dan gagal ginjal.(*)