Masalah Pada Wanita Hamil yang Tak Perlu Bantuan Medis
Selama masa kehamilan akan ada banyak sekali perubahan dan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh wanita.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Selama masa kehamilan akan ada banyak sekali perubahan dan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh wanita.
Perubahan pada ibu hamil, misalnya perut semakin membesar, berat badan yang bertambah, atau mual yang berlebihan di pagi hari (morning sickness).
Beberapa perubahan tersebut memang ada yang memerlukan bantuan medis. Namun, ada pula beberapa perubahan yang sebenarnya normal terjadi dan tidak membutuhkan bantuan medis.
Dikutip dari Parents, Alice Domar, Ph.D., asisten profesor Obstetri, Ginekologi, dan Biologi Reproduksi di Harvard Medical School, menegaskan, "sebagian besar kehamilan ternyata baik-baik saja.”
Berikut ini beberapa perubahan dan masalah kesehatan yang sebenarnya aman dan tidak perlu dikhawatirkan selama kehamilan.
Merasa Mual
Selama kehamilan, seorang wanita biasanya akan sering merasa mual. Kondisi ini sering kali disebut pula dengan istilah morning sickness.
Laura Riley, M.D., dokter di Rumah Sakit Umum Massachusetts menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah masalah besar.
"Mual bukan masalah besar, muntah dan penurunan berat badan adalah masalah."
Biasanya masalah ini akan segera berakhir setelah melewati trimester awal, meski tak menutup kemungkinan pula sesekali terjadi di trimester berikutnya.
Untuk mengatasi hal itu, Dr Riley menyarankan untuk wanita hamil agar tetap terhidrasi dan sering makan. Jika mual tidak mereda atau disertai dengan sering muntah, hubungi dokter.
Sakit Perut
“Peringatan yang paling umum yang tidak perlu dikhawatirkan adalah sakit perut," kata Dr Riley.
"Kecuali rasa sakit semakin memburuk, tak henti-hentinya, atau berhubungan dengan pendarahan, kemungkinan uterus normal tumbuh, ligamen bundar yang meregang, atau gas."
"Nyeri yang terakhir umumnya cepat berlalu tetapi bisa menjadi intens. Bulatan ligamen dan uterus yang meregang terasa sakit tetapi hilang dengan istirahat,” tambahnya.
Konstipasi
Seiring perkembangan usia kehamilan, janin akan menekan rektum wanita dan melambatnya otot usus akan membuat konstipasi atau sembelit sebagai keluhan paling umum.
Selain itu, besi dalam vitamin prenatal atau suplemen zat besi untuk anemia (efek samping lain dari kehamilan) juga menyebabkan konstipasi.
Jika Anda mengalami hal ini tidak perlu khawatir, karena kebanyakan wanita merasa lega dengan meningkatkan asupan serat, minum lebih banyak cairan, dan berolahraga.
Vivid Dreams
Sebagian wanita seringkali mengalami Vivid Dreams atau mimpi sadar selama kehamilan.
"Sangatlah normal untuk memiliki mimpi buruk atau Vivid Dreams, bahkan menakutkan karena kehamilan," kata Dr Domar.
"Hormon membuat sulit untuk membedakan di tengah malam antara realitas dan mimpi buruk," jelasnya.
"Sementara mimpi-mimpi ini tampaknya meningkat pada trimester ketiga, mereka normal dan biasanya mereda setelah kehamilan berakhir,” tambahnya.
Pregnancy Brain
Anda pernah mendengar istilah Pregnancy Brain? Menurut Dr Domar, istilah tersebut benar-benar ada.
"Pregnancy Brain memang ada," kata Dr Domar.
"Wanita lebih pelupa, terutama di trimester ketiga,” lanjutnya.
Meskipun frustasi untuk melupakan kata-kata, janji, atau tugas pada waktu, itu adalah bagian dari kehamilan.
Bahkan seorang ibu hamil mungkin merasa seperti dia menjadi gila, tetapi stres kehamilan dan bayi baru di masa depan dapat mempengaruhi ingatan.
Perubahan Suasana Hati
Seorang wanita akan mengalami perubahan dalam pola tidur dan kebiasaan makan mereka selama kehamilan.
Hal inilah yang akan mempengaruhi keadaan emosional wanita.
Dr. Domar menjelaskan bahwa sangat umum untuk merasa "takut, mudah marah, atau ambivalen" ketika hamil.
Terkadang perasaan ibu hamil berubah setiap jam dan bergerak cepat dari bahagia menjadi sedih menjadi gugup.
"Perempuan memiliki banyak ketidakamanan apakah mereka akan menjadi ibu yang baik," jelas Dr. Domar.
Yang paling penting adalah menyadari bahwa pertanyaan dan ketakutan ini adalah bagian normal dari kehamilan.
Masalah ini baru membutuhkan bantuan dokter bila ibu hamil mulai berpikir menyakiti diri sendiri atau orang lain.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.