Nge-Gym Bagi Melati Berinda Bukan Sekadar Membentuk Tubuh
Sebelum menjadi instruktur, Imel harus menjalani proses sertifikasi terlebih dahulu sebagai personal trainer.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Penampilan Melati Berinda memang cukup menarik perhatian.
Saat ditemui di Optimum Fitness & Cafe di Jalan Wolter Monginsidi, Yogyakarta, perempuan yang biasa disapa Imel ini sedang sibuk menjalani latihan.
Melihat bentuk lengannya, orang-orang mungkin memilih mundur.
Namun Imel menyapa Tribunjogja.com dengan gayanya yang ramah dan tanpa basa-basi.
"Aku sudah jadi instruktur di sini sejak 2016," tutur Imel.
Sebelum menjadi instruktur, Imel harus menjalani proses sertifikasi terlebih dahulu sebagai personal trainer.
Menurutnya, menjadi instruktur fitness tidak bisa asal.
Ia harus mampu memahami kebutuhan klien yang berbeda-beda namun tetap memberikan hasil terbaik.
"Harus paham seluruh bagian otot sampai program-program latihannya," jelas Imel, perempuan asli Yogyakarta ini.
Sebelum terjun ke bidang kebugaran tubuh, Imel meniti kariernya sebagai seorang model.
Namun setelah menjalani latihan ia ingin membentuk tubuh yang lebih baik lagi.
Baca: Satu Keluarga di Palu Dilaporkan Masih Hilang, Jumlah Korban Tewas Mencapai 420 Orang
Berkat latihan intensif, ia pun ditawarkan untuk mengikuti sejumlah kompetisi.
Seakan menjadi takdir, Imel berhasil menjadi juara di sejumlah kompetisi.
"Tahun 2016 saja aku udah ikut 4 kejuaraan," kata anak kedua dari 3 bersaudara ini.
Tren olahraga di pusat kebugaran atau biasa dikenal dengan istilah nge-gym sedang populer saat ini.
Banyak orang berlomba-lomba nge-gym agar bisa mendapatkan bentuk tubuh yang bagus dan proporsional.
Tapi apakah aktivitas fitness hanya untuk membentuk badan indah saja?
"Sebenarnya yang utama ya alasan kesehatan, kalau bentuk badan anggap saja bonus," kata Imel sambil tertawa.
Menurut Imel, dengan menjalani olahraga kebugaran tubuh maka akan berdampak pada kesehatan jantung.
Selain itu juga mencegah penyakit bersifat degeneratif yang bisa datang tiba-tiba.
Baca: Korban Gempa di Kota Palu Banyak yang Tidur di Jalanan
Meskipun demikian, Imel tidak setuju jika kesehatan tersebut hanya bisa didapat lewat nge-gym.
"Bisa juga lewat olahraga sederhana seperti lari, sepeda, dan lain-lain. Yang penting rutin dilakukan dan asupan gizinya dijaga," kata pemilik berat badan 51 kilogram ini.
Menurut Imel, kuncinya adalah disiplin dan selalu konsisten.
Terutama dalam menjaga asupan makanan hingga pola tidur.
Imel pun harus menjaga asupan gizi secara ketat, terutama menjelang bertanding.
Selain makan, ia juga rutin menjalani latihan minimal 5 hari seminggu.
"Makanannya yang rendah garam, minyak sama santan. Harus berprotein tinggi dan hanya direbus, dikukus, atau dipanggang," papar Imel.
Hal yang sama juga ia terapkan saat melatih kliennya. Namun ia juga menyesuaikan kebutuhan klien.
Umumnya, klien menginginkan penurunan berat badan.
Namun ada juga yang ingin menambah berat atau sekadar mengencangkan bagian tubuh tertentu.
"Klienku kan perempuan, ya umumnya lebih pengen ngurangi berat badan," kata pemilik tinggi badan 155 cm ini.
Menjalani rutinitas tersebut cukup lama, Imel mengaku sudah terbiasa meskipun tampaknya berat bagi orang lain.
Namun ia menyebut niat dan fokus jadi motivasi utamanya.
Bagi Imel, menjaga kesehatan itu memang sulit, namun akan lebih sulit saat mengalami jatuh sakit.
"Apalagi perjuangan ngebentuk badan ini kan nggak gampang. Makanya sebisa mungkin harus tetap dijaga," kata Imel.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Bagi Binaragawati Cantik Ini, Nge-Gym Bukan Sekadar Membentuk Tubuh