Dua Obat Demam pada Anak Tanpa Resep Dokter, Simak Cara Kerja dan Efek Sampingnya
Ada dua obat demam tanpa resep dokter yang sering digunakan orangtua untuk menurunkan demam pada anak, yakni Ibuprofen dan parasetamol.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Ada dua obat demam tanpa resep dokter yang sering digunakan orangtua untuk menurunkan demam pada anak, yakni Ibuprofen dan parasetamol.
Namun, ibuprofen dan parasetamol punya cara kerja berbeda. Misalnya, seberapa cepat mereka bekerja, dan berapa lama mereka bertahan di dalam tubuh.
Selain itu ibuprofen dan parasetamol juga memiliki atauran pada siapa mereka dapat diberikan, dan risiko efek samping dan interaksi dengan obat lain.
Berbicara mengenai demam, demam adalah peningkatan suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, dan merupakan respons alami terhadap infeksi di dalam tubuh.
Demam juga bisa juga terjadi setelah menerima vaksinasi.
Obat-obatan tidak selalu diperlukan untuk meredakan demam anak, kebanyakan bayi dan anak-anak dapat mentolerir demam ringan (misalnya 38--38,5 derajat celsius) tanpa obat, dan lebih membutuhkan asupan cairan daripada obat.
Berikut bedanya parasetamol dan ibuprofen:
1. Parasetamol
Parasetamol adalah salah satu obat OTC yang paling sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit di Australia.
Parasetamol ini dapat digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, serta demam pada anak-anak. Ia hanya memiliki efek minimal terhadap peradangan.
Parasetamol adalah bahan aktif dalam sejumlah produk OTC untuk anak-anak, termasuk tetes, suspensi, tablet dan supositoria (melalui anus).
Baca: Gaya Berpakaian Tertukar Gus Mus Hadiri Sebuah Acara, Sudjiwo Tedjo Kritik Begini
Dosis
Produk yang dijual bebas yang mengandung parasetamol untuk digunakan pada anak-anak dari usia 1 bulan ke atas, atau minimal berat badan 4 kilogram.
Sadarilah bahwa, setiap merek dan formulasi yang berbeda, dapat mengandung jumlah parasetamol yang berbeda pula.