Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Revolusi Industri 4.0, Industri Farmasi Meningkat 6,85 Persen

Oleh karena itu, demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas produk, industri farmasi membutuhkan teknologi canggih.

BizzInsight
zoom-in Revolusi Industri 4.0, Industri Farmasi Meningkat 6,85 Persen
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM – Dalam industri farmasi, aspek yang sangat dikedepankan adalah aspek mutu yang baik.

Berbagai tahapan ujian, mulai dari bahan baku sampai menjadi kemasan, tentunya menyokong keberhasilan suatu produk. Setiap tahapan pun berkolerasi dengan tahap selanjutnya. Oleh karena itu, demi melakukan efisiensi dan menjaga kualitas produk, industri farmasi membutuhkan teknologi canggih.

Salah satu pabrik terbaru di kawasan Semarang ini, misalnya. Pabrik di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pabrik Cairan Obat Dalam (COD) baru yang dilengkapi dengan berbagai macam peralatan berteknologi modern.

Pabrik milik PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk ini pada Kamis (25/10/2018) lalu, telah diresmikan dengan penandatanganan prasasti oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto.

Hal inipun guna merealisasikan Revolusi Industri 4.0 di Indonesia sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor berbasis kimia. Apalagi Kemenperin mencatat, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh sebesar 6,85 persen pada tahun 2017. 

sido muncul

Irwan menyampaikan,”Tujuan perluasan pabrik COD ini adalah untuk mengikuti permintaan pasar yang terus meningkat, sehingga membutuhkan ruang produksi yang lebih besar. Selain itu, juga meminimalisir kesalahan pada proses pembuatan produk jamu Sido Muncul.”

Pasalnya, pabrik COD baru ini sudah melewati tahap uji coba perdana pada 23 April 2018, tepat pukul 8 lewat 8 menit 8 detik oleh Irwan Hidayat. Pabrik yang didirikan di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 ini merupakan pengembangan dari pabrik sebelumnya yang dibangun pada 2007 lalu.

Berita Rekomendasi

Pabrik COD lama didesain sesuai dengan kapasitas produksi saat itu, yaitu 80 juta sachet/bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan semi otomatis. Sedangkan Pabrik COD baru dapat menghasilkan 200 juta sachet/bulan dengan proses produksi full otomatic.

Selain itu, pabrik COD baru memiliki gudang bahan baku dan bahan jadi, ruang pengemasan primer hingga tersier, gudang bahan kemas, ruang pembuatan cairan obat dalam, ruang persiapan bahan baku, dan ruang alat-alat utility.

Selain penandatangan prasasti, peresmian pabrik juga ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan bersama-sama oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto, Kepala Badan POM RI Dr. Ir. Penny K. Lukito, M.CP., Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Muhammad Arif Sambodo, SE, MSi, Staf Ahli Bupati Heru Purwantoro, SSos, MM, dan Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat.

Penulis: Dana Delani

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas