Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tak Hanya Anak-Anak, Wanita Dewasa juga Wajib Imunisasi MR

imunisasi MR juga perlu diberikan ke wanita dewasa sebelum menikah atau hamil agar punya kekebalan terhadap rubella.

Penulis: Ria anatasia
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Hanya Anak-Anak, Wanita Dewasa juga Wajib Imunisasi MR
Handout/Kemenkes RI
Pemberian imunisasi dengan vaksin MR sebagai pencegahan terbaik untuk penyakit Campak dan Rubella. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rubella atau campak Jerman merupakan penyakit yang disebabkan infeksi virus Measles Rubella (MR) melalui saluran pernapasan.

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO) di 2016, lebih dari 800 kasus rubella ditemukan di Indonesia.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggencarkan kampanye imunisasi MR di Indonesia. Namun, sasaran imunisasi MR ditujukkan untuk anak berusia 9 bulan sampai di bawah 15 tahun.

Konsultan Infeksi Tropik ITAGI, Hindra Irawan Satari mengatakan, imunisasi MR juga perlu diberikan ke wanita dewasa sebelum menikah atau hamil agar punya kekebalan terhadap rubella.

Baca: Capaian Imunisasi MR Terendah di Aceh karena Masih Banyak Warga yang Ragu Kehalalan Vaksin MR?

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2p Kemenkes, Vesya Sitohang (tengah) dan Konsultan Infeksi Tropik ITAGI, Hindra Irawan Satari di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018)
Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Ditjen P2p Kemenkes, Vesya Sitohang (tengah) dan Konsultan Infeksi Tropik ITAGI, Hindra Irawan Satari di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018) (TRIBUNNEWS.COM/RIA ANASTASIA)

Ia mengungkapkan, rubella berbahaya ketika menyerang wanita hamil, karena berpotensi menyebabkan keguguran hingga kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS).

"Bayinya bisa cacat. Diberi vaksin MR agar ada antibodi terhadap rubella," kata Hindra saat ditemui di kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Kamis (1/11/2018).

Berita Rekomendasi

Ibu hamil berisiko terpapar virus MR akibat daya tahan tubuh yang lebih rendang dibanding orang normal. Penularan virus, kata Hindra, bisa terjadi hanya lewat percikan air liur.

"Sebetulnya secara umum ke orang yang daya tahan tubuh tinggi tak berat (dampaknya), paling demam, ruam, pembesaran kelenjar getah bening. Tapi kalau menyerang ibu hamil, ibu hamil itu relatif daya tahan tubuhnya rendah. kalau dia kena ibu hamil dan ibu hamil menularkan ke bayinya, bayinya bisa cacat," jelas dia.

Bayi lahir yang terpapar virus MR berisiko mengalami kecacatan berupa tuli, katarak hingga buta, kerusakan hati, kelainan jantung dan paru, Diabetes tipe 1, hipertiroidisme, pembengkakan otak hingga kematian.

"Itu mengapa wanita dewasa juga perlu diimunisasi MR. Biasanya sudah termasuk vaksin TORCH (Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes), tapi masih banyak yang belum karena kurang kesadaran. Paling tidak dua kali (divaksin)," sarannya.

Kampanye imunisasi MR tahap dua II di 28 provinsi luar Jawa akan dilanjutkan sampai 31 Desember 2018. Hal itu dikarena target cakupan belum tercapai.

Hingga 31 Oktober 2018 pukul 18 WIB, cakupan imunisasi pada fase ini baru mencapai 66,92 persen dari target 95 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas