Lebih Sedikit Kolesterol Bikin Daging Kambing Lebih Sehat dari Sapi atau Ayam
Kebanyakan orang percaya bahwa daging kambing itu keras dan entah bagaimana kurang diminati daripada daging babi, domba, atau sapi.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Anda mungkin pernah makan sate kambing atau sup kaki kambing atau olahan makanan dari daging kambing lainnya.
Namun banyak orang yang menganggap daging kambing itu tidak sehat, dan lebih memilih daging sapi atau ayam.
Sebenarnya daging kambing lebih 'sehat' daripada daging sapi atau ayam.
Kok bisa?
"Daging kambing adalah alternatif untuk daging sapi dan ayam yang lebih sehat karena mengandung lebih sedikit kalori, lemak, dan kolesterol," kata ahli diet terdaftar Anar Allidina kepada Global News.
Awal bulan ini, dalam sebuah wawancara dengan HuffPost AS, koki Andrew Zimmern mengatakan kepada situs tersebut, kebanyakan orang percaya bahwa daging kambing itu keras dan entah bagaimana kurang diminati daripada daging babi, domba, atau sapi.
"Saya memiliki kari kambing yang luar biasa di Karibia, daging kambing panggang dengan cuka dan bawang bombai di Venezuela, kambing pedas yang dilumuri dan serai di Vietnam, tulang rusuk kambing berbintang Michelin yang elegan dan piring pinggang di Eropa, sup kepala kambing di Argentina, kambing mentah di Ethiopia, kambing dengan lemon dan cabai di Siprus dan kambing yang dimasak dengan yogurt dan flatbread di Levant," lanjutnya.
Tidak hanya orang-orang yang tampaknya takut makan daging, tetapi laporan juga mencerminkan ketidaktertarikan terkait daging kambing.
Baca: Hal Seputar Konsumsi Daging Kambing: Benarkah Terpedonya Bisa Naikkan Libido Seksual?
Di AS misalnya, Departemen Ilmu Hewan di Cornell University menemukan hanya 0,25 pon daging kambing yang dikonsumsi per kapita setiap tahun.
Sebuah laporan dari tahun 2013 menemukan ketertarikan pada daging kambing di Kanada terus meningkat (jumlah kambing di peternakan meningkat dua kali lipat sejak 1996) ketika imigran baru datang ke negara itu, CBC melaporkan.
Namun Allidina mengatakan kambing masih dianggap kurang sedap pada aromanya.
"Ini memiliki aroma yang kuat saat memasak," katanya.
"Ini mungkin mengapa daging sapi lebih populer karena aromanya lebih ringan."