Seandainya Ibu Hamil Sembelit, Bolehkan Minum Obat Pencahar?
Anda mungkin merasa penasaran mengenai konsumsi obat pencahar selama kehamilan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Anda mungkin merasa penasaran mengenai konsumsi obat pencahar selama kehamilan. Sebab, ibu hamil memang rentan mengalami konstipasi atau sembelit.
Lantas apa sih yang menyebabkan kondisi ini terjadi? Kondisi ini terjadi karena perubahan hormon semasa hamil memengaruhi kerja organ, termasuk fungsi pencernaan.
Pencernaan ibu hamil akan cenderung melambat akibat relaksasi usus, yang mengakibatkan sembelit. Selain itu, tubuh juga menyerap lebih banyak air, sehingga tinja yang dihasilkan lebih kering.
Penyebab lain yang memicu dan memperburuk konstipasi, yaitu adanya pemberian suplemen zat besi dosis tinggi semasa hamil.
Sepanjang tak ada gejala penyakit lain, seperti perdarahan, sembelit tak perlu dikhawatirkan.
Nah berbicara mengenai sembelit, bolehkah ibu hamil mengonsumsi obat pencahar?
Sebenarnya, pada ibu hamil solusi terbaik untuk mengatasi sembelit yaitu untuk mencoba metode alami sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat apa pun.
Jika tidak ada obat alami yang dapat membantu, dokter mungkin menyarankan untuk menggunakan pencahar ringan.
Salah satu pencahar ringan, dianggap aman untuk dikonsumsi selama kehamilan, adalah susu magnesia (milk of magnesia).
Dokter mungkin juga merekomendasikan mengambil Metamucil. Terakhir, dokter juga mungkin menyarankan pelunak feses, yang berisi docusate, untuk mengurangi konstipasi.
Namun sekali lagi, kita harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengambil obat apapun. Selain itu, pastikan ibu hamil untuk tidak terlalu sering menggunakan obat pencahar.
Hal ini justru dapat menyebabkan diare, menyebabkan ibu hamil kehilangan cairan, dan mengakibatkan dehidrasi.
Lebih baik untuk mencegah sembelit sebelum terjadi dengan mengonsumsi makanan berserat tinggi, minum lebih banyak air, dan berolahraga secara teratur.
Selain itu, pastikan untuk tidak mengonsumsi minyak ikan cod untuk meredakan sembelit, karena dapat menghambat penyerapan vitamin dan mineral tertentu.(*)