Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Mengapa Ibu Rumah Tangga Rentan Tertular HIV/AIDS?

Inang Winarso mengatakan, IRT merupakan kelompok yang paling rentan tertular HIV/AIDS. Mereka tertular dari suami atau pasangan masing-masing.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa Ibu Rumah Tangga Rentan Tertular HIV/AIDS?
Hello Sehat
Ilustrasi HIV/AIDS 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Data nasional kumulatif kasus HIV/AIDS berdasarkan profesi kurun waktu 1987 hingga Juni 2018 terdapat 15.410 ibu rumah tangga (IRT) yang terinveksi HIV/AIDS.

Jumlah ini, merupakan jumlah terbesar kedua setelah kelompok yang tidak diketahui pekerjaannya yang mencapai 30.592.

Melihat data itu, mantan Direktur Eksekutif Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI), Inang Winarso mengatakan, IRT merupakan kelompok yang paling rentan tertular HIV/AIDS.

Dari siapa mereka tertular? ya dari suami atau pasangan masing-masing.

"Padahal, bisa saja IRT ini tak tahu apa-apa, tak pernah seks liberal atau gunakan narkoba suntik. Mereka bisa jadi, tertular dari perilaku suami di luar yang gemar menjadi pembeli seks," kata Inang Winarso.

Mengapa perilaku ini bisa terjadi?

Baca: Polisi Bekuk Admin Akun Grup Facebook Gay Pijat Balikpapan

"Faktor kuat yang mendasarinya, relasi gender yang tak setara, lelaki dianggap wajar nakal dan 'jajan' di luar, sementara itu tabu bagi perempuan," kata Inang, yang kini aktif sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Pemberdayaan Studi Ekonomi Kerakyatan (LPSEK) Semarang.

Berita Rekomendasi

Menurut Inang, populasi lelaki pembeli seks lebih banyak dibanding perempuan pekerja seks komersial (PSK).

Sebagai contoh, data dari Lokalisasi Sunan Kuning.

Baca: Reino Barack Membuka Hubungan Asmara, Syahrini: Naif Bila Aku Tak Mencintaimu

Di sana terdapat 485 PSK, dan tiap bulannya rata-rata terdapat 2.700 lelaki pembeli seks yang 'jajan'.

"Dari 2.700 lelaki pembeli seks ini, sebagian di antaranya menikah dengan 1.300 orang perempuan. Bisa dibayangkan, betapa rentannya IRT tertular HIV/AIDS dari perilaku suami mereka," ucap Inang.

Bisa dikatakan, bahwa stigma pengidap HIV/AIDS berperilaku hidup menyimpang bisa terkikis. Sehingga, tak ada lagi diskriminasi terhadap para ODHA.

Hari AIDS Sedunia jatuh tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Penetapan tanggal itu terjadi tahun 1988 saat pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia membahas pencegahan AIDS.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas