Bocah Usia Belasan Tahun Ini Sering Ngompol, Kecurigaan Sang Ibu Selamatkannya Dari Diabetes
Fulki Baharuddin Prihandoko, yang saat itu masih berumur sembilan tahun, didiagnosa menderita penyakit diabetes melitus (DM) tipe-1.
Editor: Anita K Wardhani
Kini, dia telah berumur 11 tahun dan duduk di bangku kelas VII Sekolah Al-Azhar Jakarta.
Sebagai penderita DM tipe-1, Uki tidak boleh alpa jalani terapi, termasuk suntik insulin. Uki pun sudah bisa mandiri menghadapi kondisinya.
Termasuk bisa menyuntik insulin sendiri, baik di rumah maupun di sekolah. Sesuatu yang membuat kedua orangtuanya bangga.
Setiap harinya, Uki menyuntik insulin 4-5 kali. Sebelum sarapan, sebelum makan siang di sekolah, sebelum snack pagi atau sore, sebelum makan malam, hingga sebelum tidur. Dia juga rutin cek gula darah.
Karena sudah bisa mandiri, Aisyah bahkan membolehkan Uki makan agak bebas.
"Bukannya saya pasrah. Saya cuma ingin anak saya bisa bahagia meskipun diabetes. Tapi saya salut juga sama Uki. Dia sudah pinter, misalnya lagi mau makan agak banyak, dia bisa tambah dosis insulinnya sendiri," kata Aisyah.
Masih kata Aisyah, meski mengidap diabetes, prestasi Uki baik-baik saja. Dia juga aktif mengikuti kegiatan sekolah.
Bahkan, bulan November ini Uki terpilih menjadi salah satu wakil sekolahnya ke perhelatan jambore kepanduan internasional di Australia.
"Saya bersyukur Uki itu tabah dan mau nerima (keadaannya). Dia enggak malu di depan teman-temannya meski dia diabetes. Bahkan teman-temannya membantu dia," imbuh Konang Prihandoko, ayah Uki.