Mengasah Kreativitas dan Pengetahuan Gizi Seimbang Lewat 'Pelangi di Piring Makanku'
Lomba 'Pelangi di Piring Makanku' bertujuan mengasah kreativitas dan pengetahuan murid tentang gizi seimbang
Editor: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, SORONG - Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengasah kreativitas dan pengetahuan tentang gizi seimbang. Salah satunya adalah lewat perlombaan.
Hal itu pula yang dilakukan oleh Frisian Flag Indonesia (FFI). Melalui program 'Gerakan NUSANTARA 2018', FFI mengajak murid SD Inpres 109 Sorong untuk berpartisipasi dalam lomba 'Pelangi di Piring Makanku'. Lomba ini bertujuan mengasah kreativitas dan pengetahuan murid tentang gizi seimbang dan potensi makanan daerah Sorong yang dibantu oleh guru dan orang tua.
"Inti pelaksanaan lomba 'Pelangi di Piring Makanku' ini adalah mengajarkan kepada murid kandungan gizi di piring makan mereka dengan cara yang interaktif dan menyenangkan," kata Corporate Sustainability Development Manager Frisian Flag Indonesia Refa Hayudi Griyanda di Sorong, Papua Barat, Jumat (7/12/2018).
Dalam perlombaan ini setiap kelompok yang terdiri dari 8-10 anak diminta untuk membawa makanan masing-masing dari rumah dan kemudian disatukan dalam piring yang mewakili kelompoknya. Salah satu perwakilan anggota kelompok kemudian bertugas mempresentasikan piring yang mereka bawa dan menjelaskan apa saja kandungan gizi di dalamnya.
Komponen penilaian dari kegiatan ini antara lain jenis makanan yang dibawa beragam dan memiliki kandungan gizi yang baik, warna makanan yang ada di piring bervariasi yang dihasilkan dari warna alami makanan. Porsi yang dipresentasikan pun harus tepat sesuai kebutuhan gizi anak, serta presentasi setiap perwakilan kelompok yang menunjukkan tingkat pemahaman gizi yang terkandung dalam makanan yang dipresentasikan.
Wakil Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK UI), Sandra Fikawati, mengatakan lomba 'Pelangi di Piring Makanku' ini mengajarkan kepada murid bahwa setiap warna dari sayuran, buah, dan bahan pangan lain memiliki manfaat kesehatan tersendiri.
Fika pun mencontohkan, bahan pangan berwarna merah biasanya mengandung likopen yang merupakan antioksidan kuat dan mampu menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung. Sementara bahan pangan berwarna hijau biasanya mengandung klorofil yang melepas racun dari hati dan aliran darah, membantu memproduksi sel darah merah, penguat otak, dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
"Bahan pangan berwarna jingga merupakan sumber vitamin C yang dibutuhkan dalam berbagai proses penting seperti, pembuatan kolagen, pengangkutan lemak, membuat gusi sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, serta meningkatkan fungsi otak untuk bekerja maksimal," ujarnya.
Sedangkan bahan pangan berwarna kuning mengandung antioksidan yang mampu membuat daya tahan tubuh bekerja lebih baik serta mengandung lutein dan zeaxanthin yang membantu melindungi mata dari kerusakan. "Bahan pangan berwarna putih seperti susu mengandung kalsium yang berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang, menguatkan gigi, mendukung berat badan yang sehat dan pertumbuhan yang optimal," kata Fika.
"Kami harap kegiatan ini dapat menginspirasi sekolah lain menciptakan kegiatan yang menarik dalam upaya memberikan edukasi gizi kepada murid. Hal ini sesuai dengan fokus Gerakan NUSANTARA 2018 untuk mendukung kemandirian para giru dalam memberikan edukasi gizi kepada muridnya," kata Refa.(Dodi Esvandi)