Nutrisi Anak Aktif, 4 Hal Yang Harus Diberikan Orangtua
Jika anak hiperaktif biasanya cenderung tidak fokus dan impulsif, anak aktif pada umumnya lebih mudah untuk diberitahu.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Bunda mungkin masih belum tahu perbedaan anak aktif dan hiperaktif.
Jika anak hiperaktif biasanya cenderung tidak fokus dan impulsif, anak aktif pada umumnya lebih mudah untuk diberitahu.
Meskipun berbeda, keduanya tetap membutuhkan asupan energi yang sama karena anak suka berlarian, loncat-loncatan, bermain bola, dan menari sambil bernyanyi.
Ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan lewat Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2013, inilah jumlah kebutuhan energi anak setiap harinya: usia 1-3 tahun yaitu 1125 Kkal per hari dan usia 4-6 tahun yaitu 1600 Kkal per hari.
Kebutuhan energi tentu akan berubah seiring meningkatnya aktivitas. Namun, masih banyak orang yang berpikir menambah energi sama halnya dengan menambah porsi makan. Padahal bukan porsi yang menjadi persoalan, melainkan jenis dan kualitas makanannya.
Head of Medical Kalbe Nutritionals, dr. Muliaman Mansyur mengatakan agar para orangtua memastikan pola makan juga sesuai, yakni 3 kali makan pokok dan 2 kali camilan per harinya. Pilihlah camilan yang terjamin kebersihannya, seperti biskuit, roti, atau susu cair.
Kurangi konsumsi junk food dan minuman tinggi gula seperti soda. Lalu, seperti apa menu makanan yang baik untuk anak Anda? dr. Muliaman Mansyur menyarankan menu makanan yang diberikan adalah
- Buah dan sayuran segar
- Sereal dan roti gandum
- Produk susu dan olahannya
- Daging tanpa kulit dan lemak, seperti ayam, kalkun, dan ikan
dr. Muliaman menambahkan bahwa Bunda bisa menambahkan asupan nutrisi pada anak yang aktif 30 menit setelah si kecil selesai beraktivitas. Dua jam setelahnya, berikan lagi makanan yang lebih berat untuk memulihkan kondisi tubuhnya, seperti nasi dengan lauk-pauk dan sayur ataupun roti lapis isi daging, dan sayuran.
Dalam waktu 24 jam setelah melakukan aktivitas berat, tubuh akan melakukan proses perbaikan sel-sel otot yang rusak serta mengisi kembali cadangan energi dan cairan yang telah terkuras habis.
Karena itu, penting untuk memastikan bahwa setelah melakukan aktivitas, Si Kecil mendapatkan asupan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat dan cairan dalam jumlah seimbang.
Lengkapi juga bekal Si Kecil dengan susu cair anak demi mendukung proses belajarnya. Misalnya, dengan memberikan Morinaga Chil*Go! yang mengandung nutrisi lengkap, diproses secara higienis, dan dikemas secara praktis.
Susu cair anak ini juga berfungsi mendukung proses belajar Si Kecil dan daya ingatnya karena mengandung sinergi nutrisi yaitu kolin serta inositol, zat besi, yodium, dan vitamin B kompleks.